Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

TILL THE END

All these precious moments With you by my side Must be a gift from heaven That's holding me all night I don't know how I found you I'm thankful that I have Now that I have a love so true To hold, to keep, to share In my heart I can no longer hold inside All of the love I used to hide I'll always be with you until the very end In this world there is no place I'd rather be You are my life, my soul, my girl You through it all I know That you've come to see that you're the one till the end All my friends around me Say you'd be gone too soon Baby I'm gonna make them see We've found our way back home We’ll always be till the end 

bicis

im nothing without them <3 they are superfriends :D walaupun kadang banyak banget perilaku yang absurd dari mereka tapi emang mereka lah yang sanggup nerima gue yang begini ini "') dan kita semua menamakan diri "kita" ini "bicis" entahlah, dimerekalah tempat paling nyaman dikampus. no matter what :D  ga terasa udah satu setengah tahun kenal mereka dan sekarang kita bareng bareng buat ngejar ijasah bareng :D makasih banget banget buat dukungan fisik dan morilnya guys :*

emosi

seorang yang mempelajari psikologi harusnya tidak menuntut orang lain menjadi apa yang kita "inginkan" , tetapi harus  bisa menerima orang lain apa adanya mereka. diingatkan seorang sahabat begitu saya bercerita tentang keluhan saya yang belum lama ini saya rasakan. kenapa saya mengeluh? karena saya marah. kenapa saya marah? karena ada yang menganggu stabilitas emosi saya. apakah itu? mereka menertawakan saya ketika saya menganggap sesuatunya itu sangat serius. tetapi mereka malah membicarakan saya ketika saya menganggap semuanya itu biasa saja. atau bahkan angin lalu. bukan angin lalu sih tepatnya, saya mendengarkan kok kritik mereka. saya simpan di dalam memori jangka panjang saya dan udah. ga ada kok rasa sakit hati, karena diingatkan. ketika saya menertawakan hal lain yang jelas jelas berada di luar zona mereka kenapa mereka membicarakan saya? saya bukannya tidak mau cerita, lebih tepatnya belum. saya yang terlalu childish atau mereka yang terlalu mature sih?