Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Hello September

Oke rencana liburan ke malang bulan september ini harus gue kubur dalem dalem.. Ke tempat yang gue pengen dari awal. Huhuhu.. Ya karena memang kondisi yang ga memungkinkan.. Tapi ini gara gara gue juga kali ya ngomong sembarangan makanya di acc Tuhan.. "Gue ga apa apa deh wen liburan batal yang penting gue udah dapet kerja" Huahaha Dikabulin ternyata.. Lucu banget kalo inget inget itu. Kalau dipikir pikir itu ga sekalinya perkataan gue bener bener di kabulin Allah swt.. Yang pertama kalinya gue ucapin waktu masa masa SD, dulu gue sempet bilang pengen kuliah sambil kerja deh buat bantu orang tua. Karena dulu gue liat orang yang kuliah sambil kerja itu keren. Eh kesampean. Gue ngejalanin selama dua tahun malah.. Alhamdulillah.... Yang kedua setiap gue lewat Sudirman dan ngeliat ngeliat gedung tinggi gue cuma menggumam dalam hati "ya Allah pengen deh bisa kerja di perusahaan asing dan berkantor di gedung gedung tinggi itu" Padahal cuma iseng iseng

Effort is never betray you!

"Usaha yang lo lakuin ga mungkin menghancurkan lo" Itu kalimat dateng dari damar oktarini, sahabat bicis yang baru aja wisuda tanggal 12 agustus kemaren.. Setelah kita berdiskusi mengenai susahnya mencari sebuah pekerjaan setelah lulus. Masing masing ditolak sana sini karena beberapa kriteria yang ditetapkan ga masuk kualifikasi dari kami... Sedih ga sih? Awalnya iya. Lama lama terbiasa.. Dari pembicaraan itu mengalir lah dukungan baik dari damar maupun gue sendiri.. Intinya kekurangan gue sama damar adalah social life kita yang kurang. Ditambah gue.. Fisik yang ga secakep damar..hiks.. Tapi dalam hati sih tetep yakin.. Pasti ada perusahaan nanti yang mencari isi otak gue, kemampuan gue, bukan wajah gue... Itu yang selalu gue ulang ulang dalam pikiran gue sekarang.. Kemudian sampai pada saat kemarin begitu gue mendapatkan telfon untuk psikotes oleh sebuah perusahaan pada hari jumatnya, gue tolak. Karena bentrok sama jadwal gue bantu mama yang ada acara a

Sebuah telefon.

Pagi itu setelah kerjaan membersihkan rumahku selesai aku bermaksud untuk istirahat sejenak. Di kasur yang baru dibeli setahun lalu di event tahunan jakarta itu aku merebahkan badan.. Niatku untuk membaca buku yang sudah lama kubeli namun ternyata tidak menimbulkan rasa penasaranku muncul itu sedikit kupaksakan untuk dibaca.. Tiba tiba telepon itu masuk. Melihat namanya di layar seketika membuat senyumku mengembang seperti adonan kue. Sahabat lama.. Sahabat laki laki ku satu satunya yang kumiliki sejak smp. Sahabat yang ku panggil babon.. Dan tak pernah sedikitpun marah padaku sama sekali dengan julukan itu.. Dia keren sekarang. Kuliah di tempat yang bergengsi Sekarang dia ditugaskan di indonesia bagian timur, papua. Sekalipun dia belum penuh bekerja, seenggaknya dia di bawah instansi yang sangat berpengaruh di sini. :D Semalem sebelumnya dia membuat status yang agak menggelikan sih sebenarnya di blackbery messangersnya... Dan hal itu membuatku penasaran.. Dan akhi

emangnya mudah menjadi seorang perempuan?

Emangnya mudah menjadi seorang perempuan.. Judul sekarang dapet inspirasi dari busway.. Iya pagi pagi ini saya pergi ke suatu tempat naik kendaraan itu.. Kebetulan penuh dan saya harus berdiri sembari berdesak desakkan dengan yang lain.. Saya berkaca... Emangnya enak jadi perempuan... Menahan sekian lama sakit cenat cenut di kaki akibat heels atau wedges 7 cm itu? Berlama lama di depan kaca untuk memantaskan dirinya agar tampil menarik di depan orang? Harus bisa seenggaknya sebagian dari pekerjaan rumah? Wajib Memintarkan diri pula, karena gen cerdasnya seorang anak itu dari seorang ibu? Menahan ga enaknya perut selama haid ditambah emosi yang ga kekontrol? Membawa bawa anak dalam perutnya selama sembilan bulan? Menahan sakitnya dan bertaruh nyawa ketika melahirkan? Masih harus berangkat pagi untuk bekerja demi membantu suami? Mungkin itu cuma sebagian kecil dari fakta yang terlihat di sekitar saya saat ini.. Buat perempuan yang dianugrahi tinggi semampai mungkin g

happy birthday

Selamat ulang tahun mamah :) Hari ini tepat dirimu berusia 46 tahun.. Diusia mu yang ke 25 dirimu sudah memilikiku.. Membawaku kemana mana engkau pergi. Padahal kau masih harus menyelesaikan studimu.. Hingga aku pernah berfoto denganmu yang memakai toga itu.. Terima kasih mah, telah menghadirkanku di dunia ini.. Terima kasih mah, melaluimu tuhan menitipkanku.. Meski tak selamanya kita sepaham.. Aku tak peduli.. Aku tak peduli bagaimana engkau di masa lalu. Aku sayang mama Selamanya. Semoga kau tetap diberi kesehatan dan umur yang cukup panjang untuk bisa menemaniku hingga aku bisa sendiri nanti.. Untuk saat ini, tetaplah disebelahku mah.. Arahkan aku.. Katakan apabila aku salah. Pujilah aku ketika aku bisa.. Maafkan aku belum bisa menghadiahimu toga tepat di kelulusan tahun ini. Semoga tahun depan :')

😄😄

Ini cerita terakhir saya deh buat masalah cinta cintaan lagi. Besok saya akan berusaha mencari topik lain. Hehehee.... Tentang seorang sosok... Malam ini saya bercerita mengenai seseorang yang pernah saya kagumi selama itu. Sosok yang mampu bikin saya kesengsem karena begitu lembutnya dan kuatnya argumen yang dikeluarkan ketika saya bertanya sesuatu... Sosok yang sangat menghargai wanita. Karena selama saya berteman dengannya tidak pernah sekalipun saya disentuhnya.. Sosok yang tidur di larut malam. Dan bangun di pagi buta. Sosok yang selalu ada ketika saya butuh sesuatu (buku) Sosok yang tidak pernah menjudge saya apapun.. Sosok yang tidak aktif di sosial media twitter. Tapi aktif di ukm kampus. Saking aktifnya serasa kampus adalah rumahnya kayaknya. Sosok yang kalem.. Tidak terlalu banyak bicara. Sosok yang berperawakan kecil, dan kurus. Serta berkulit gelap. Dengan tas punggung yang selalu ia bawa kemana mana.. Sosok yang pernah saya banggakan kemana mana saya

simpatisan partai? No!!

Nyesel juga sih masih suka kepo kepo ke timeline facebooknya.. Malah semakin sebel dengan kelakuannya yang terus menyebarkan suatu fitnah masih ga berhenti.. Bahkan sampai selesai pemilu ini.. Sampai pada akhirnya kepala gue berkata.. Ga mungkin diterusin sama yang jelas jelas beda... Dari segi apapun... Saya memang mengidamkan sosok yang mengerti betul agama, tapi bukan dari golongan partai. Terutama partai yang membawa nama islam. Saya ga suka . Mereka itu cuma segelintir orang orang dengan tujuan tertentu yang bawa nama islam. Apalagi masih baru tapi sepak terjang di dunia perkorupsian udah bau banget. Perempuannya banyak. Iya. Sedih banget. Awalnya simpati sih.. Tapi lama kelamaan ya gue mikir lah. Dan orang orang disana yang masih bisa mikir bersyukurlah kalian kemarin tidak memilih partai tersebut. Rata rata orang kader partai itu begitu. Ga cuma dia doang kok. Tetangga depan rumah juga. Temen kantor dulu juga iya. Rata rata kelakuannnya begitu. Hampi

no tittle

kamu tahu rasanya udah males banget sama yang namanya jatuh cinta? mungkin sekarang baru gue rasain. udah ada beberapa orang memang yang keliatannya ada tanda tanda seperti itu akhir akhir ini : menawarkan rasa itu.. segala macam cara yang keliatannya buat narik perhatian lagi. tapi semakin keras usahanya malah semakin menyebalkan. sejujurnya, gue capek buat memulai sesuatu dari awal lagi.. membuka hati lagi, membuka diri lagi. bukannya sinis untuk hal seperti itu.. tapi gue rasa semakin lama kenal sama seseorang, dan makin ga jelas mau dibawa kemana itu hubungan lama lama eneg juga sih yaa (bukan karena kelamaan jomblo :p) karena, menurut gue.. selama  kita masih mencari yang terbaik itu.. jauh lebih menyenangkan untuk kejutan kejutan kecil yang menyenangkan dibandingkan harus menunggu kabar rutin. jauh lebih menyenangkan obrolan obrolan singkat tapi beda topik dibandingkan obrolan yang itu itu aja. jauh lebih menyenangkan kalau pertemuan itu malah mendadak, bukan di