Kamu, datang ke rumah.. Untuk sekedar menitipkan skripsimu ke aku karena kau ada kepentingan yang mendesak. Wajahmu tampak layu, dan aku sempat terkocar kacir masuk ke dalam rumah untuk sekedar berpakaian yang pantas ketika motormu memasuki rumahku.. Kau duduk di bangku rumah ku, sembari kamu membuka tas mu dan mengeluarkan tugas akhirmu yan akhirnya bisa kamu selesaikan, bersamaan denganku. Dan kamu berkata “Tolong ya Nces..” Dan aku mengiyakan permintaan tolongmu itu tanpa ku tahu apa yang terjadi.. Kamu menanyakan lagi bagaimana nanti aku meminta tandatangan pada dosen pembimbingku untuk skripsimu. Dan aku berusaha meyakinkan dirimu kalau beliau akan memeberi tanda tangannya di skripsimu. Sehabis itu kamu pulang... Dan keesokan harinya kamu bawel sekali dengan menayakan apakah sudah aku melakukan permintaanmu. Dan sejujurnya aku kesal saat itu. Tanpa kamu tahu, kamu lah yang aku dahulukan sebelum aku sendiri. Kamulah yang aku bicarakan kepada dosen pembimbingku. Ku ceritak...
Tempat dimana aku belajar menulis.