Langsung ke konten utama

My life

Okeey,
Jadi sudah lama sekali kayaknya gue ga ngeposting sesuatu di blog hahaha
Gimana mau sempet coba kalo pergi jam setengah 6 pagi dan nyampe rumah lagi paling cepet jam setengah 6 sore. Hufft...
Gue jadi ngerasain gimana perjuangan orang orang yang mencari nafkah sepagi itu, demi anak anak dan isteri mereka. atau seenggaknya, untuk kehidupan mereka sendiri.
Pagi pagi harus rela desek desekan di kereta api demi mendapatkan jam awal tiba di kantor, supaya pulangnyapun di awal.
Belum lagi kalau ada trouble di jalan, seenggaknya mereka harus nyari akal lagi gimana nyampe kantor enggak telat.
Oleh karena itu, jangan menganggap pekerja itu sepele ya :’)
Mereka itu pejuang pencari nafkah hahah
Ya, gue ngalamin itu sih. Pertama kali berangkat kerja naik bus transJakarta full. Dari rumah ke kampung melayu, lalu naik bus tsb yang menuju arah harmoni dan lanjut yang ke arah blok M.
Itu sangat ga efektif ternyata. Perjalanan pulang-pergi bisa makan waktu 6 jam.
Stress sih awal awal, akhirnya gue nyoba naik bus 213 yang istilahnya bus segala umat. HAHA. Keenapa? Kampung melayu-Grogol Cuma 3000 coy.. gilak emang.
Okelah, gue naik bus itu sampe halte bendungan hilir. Sehabis itu gue lanjut busway ke bundaran senayan. Dan abis itu abis di jalan kakinya dari ratu plaza ke kantor gue sekarang bisa sampe 10 menit. Itupun jalan kakinya udah ngebut..
Alhasil gue lama lama kesel juga sih, karena selalu nyampe kantor jam 7.08 muluk. Ngenes kan? :’( 
Padahal kalo gue datengnya jam 6.59 aja gue bsa pulang jam 16.00..
Nah, suatu hari gue naik 213 ketiduran sampe depan tol slipi alias depan gedung design center itu.. gue celingak celinguk mau naik apa gue kantor. Eh ternyata di seberangnya ada koantas 102 yang berhenti di depan gedung kantor gue persisi dan gue naik dengan indahnya dan sampai di kantor jam 7 kurang.
Subhanallah (
Untung saat itu gue ga bego bego amat. Masih bisa mikir haha :3
Dan gue naik itu sampai sekarang..
Dan itu Cuma makan waktu satu setengah jam dari rumah sampai kantor.
Nah, pulangnya beda lagi...
Pulangnya gue biasanya naik busway turun di halte benhill baru naik 213. Karena agak nyantai sih kalau pulang.
Tapi berhubung kemaren gue udah nyoba naik kereta api commuter line dari sudirman-jatinegara Cuma sebentar alhasil gue udah jatuh hati kayaknya naik alat transportasi yang panjang itu. (
Dan balik lagi ke kantor.
Gue ngerasa beruntung aja sih, dapet pengalaman baru pertama kali semuanya di sini.
Yeah, gue baru pertama kali naik pesawat. HEHEHEH. NORAK? BIAR!
Iya, karena emang ada perjalanan dinas ke Yogyakarta saat itu gue diberangkatin ke Yogya sama Mba Nadia, selaku atasan gue yang kebetulan anak salah satu dosen pengajar gue di kampus. Dunia sempit sekali....
Its crazy when i know that we’ll be participated on Jogja Career Fair and its just both of us.
Ga kebayang sih menjadi salah satu peserta di Job Fair dan itu Cuma berdua.
Huaaaaa...
Capeknya luar biasa sih.
Mondar mandirnya, ngomong ngejelasinnya, pasang senyum melulu padahal eneg sebenernya, nyebarin brosur, basa basi, ngundang datengnya..
Intinya sih kayak SPG haha. Tapi disini gue mencari CV sebanyak sebanyaknya.
Alhamdulillah sih, banyak peminatnya untuk bergabung di perusahaan gue.
Ssst... gue ga bilang kerjaannya kayak apa di Job Fair ini sama orang tua, kalau mereka tau makin sebel kayaknya mereka sama perusahaan gue sekarang.
Kenapa? Mereka anti SPG. Yah, mungkin persepsi tentang SPG itu di mata mereka udah jelek kali ya.. eh ternyata itupun harus gue alamin..
Yah, kalau liat disana emang yang menjaga stand perusahaan rata rata cakeups cakeups sih, dandan maksimal, pakai pakaian minim..
Lah, gue sama mba Nadia bagai butiran debu~~~
Oke, dalam hati gue Cuma ngomong gue sama mba nadia emang ga nonjolin fisik, tapi kami mempunya kemampuan sales marketing yang cukup mumpuni untuk menarik kandidat kandidat pencari kerja.
PEDE ABIZZZ!!!
:D
Malamnya sehabis job Fair hari pertama gue sama mba Nadia menyempatkan diri sih untuk sekedar refreshing naik becak menegelilingi Malioboro.
Dan kayak anak kecil yang baru keluar rumah, mungkin sepanjang jalan gue berisik :3
Dan pulangnya gue sampe Bandara Soetta sekitar jam setengah 9 dan akhirnyaaaaaa pertama kalinya juga naik bis Damri sampai rawamangun. Ihiy :3
Terserah sih mau bilang norak atau apalah. Yang jelas pengalaman yang gue enyam sekarang bikin gue makin bersyukur, gue bisa berpergian tanpa biaya orang tua haha. 
-__-


Ah, terima kasih Eisai.., walaupun kontrak gue bakal berakhir di bulan November mendatang rasanya pengalaman disini udah banyak banget :3




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Event : JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017

Yeaaay, Event pertama kelar. Dan lanjut ke event selanjutnya. Yah, karena saya bekerja di stasiun televisi lokal yang lebih banyak acara yang bersifat news, event ini tidak jauh - jauh dari event politik,eh tapi enggak ada politik-politiknya sama sekali sih. Enggak ada kampanya, enggak ada debat. Event ini lebih kepada pengenalan lebih kepada calon pemimpin DKI Jakarta 2017 nanti dan peresmian stasiun tv kami sebagai stasiun resmi pilkada DKI dari KPU. Dan saya bekerja di dalamnya. Sedikit bangga. Event ini dinamakan... JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017 Bentuk undangan yang kami sebar. Pemilihan panitianya enggak ada sama sekali dilibatkan. Tahu-tahunya nama saya ada di dalam susunan LO atau Liasion Officer bareng Dian, Mas Eko dan Aisyah. Dasar Pak Okie.. Mana saya tahu kan liasion officer itu apaaaaa dan tibatiba dicemplungin gitu aja.Ternyata setelah saya baca baca lagi, LO itu penghubung antara pihak yang diundang dengan penyelenggara acara. Setelah prakteknya

Kisah Sepasang Suami Istri dan Kapal Pesial

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami isti berlari menuju sekoci untuk menyelamatkan diri. Sampai disana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakan sebuah kalimat. Sebelum sekoci itu menjauh dan kapal itu benar-benar tenggelam. Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “ Menurut kalian, apa yang diteriakkan sang istri?” Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “ Aku benci kamu!”, “Kamu egois!”, atau “Tidak tahu malu!” Tapi kemudian guru tersebut menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam itu menjawab. Dan ternyata jawabannya diluar apa yang murid lain pikirkan. Murid tersebut menjawab: “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak,’Tolong jaga anak kita baik-baik”. Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu pernah mendeng

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendiri.   Hadir