Langsung ke konten utama

Masih tentang kamu

Kamu, datang ke rumah..
Untuk sekedar menitipkan skripsimu ke aku karena kau ada kepentingan yang mendesak.
Wajahmu tampak layu, dan aku sempat terkocar kacir masuk ke dalam rumah untuk sekedar berpakaian yang pantas ketika motormu memasuki rumahku..
Kau duduk di bangku rumah ku, sembari kamu membuka tas mu dan mengeluarkan tugas akhirmu yan akhirnya bisa kamu selesaikan, bersamaan denganku.
Dan kamu berkata “Tolong ya Nces..”
Dan aku mengiyakan permintaan tolongmu itu tanpa ku tahu apa yang terjadi..
Kamu menanyakan lagi bagaimana nanti aku meminta tandatangan pada dosen pembimbingku untuk skripsimu. Dan aku berusaha meyakinkan dirimu kalau beliau akan memeberi tanda tangannya di skripsimu.
Sehabis itu kamu pulang...
Dan keesokan harinya kamu bawel sekali dengan menayakan apakah sudah aku melakukan permintaanmu. Dan sejujurnya aku kesal saat itu.
Tanpa kamu tahu, kamu lah yang aku dahulukan sebelum aku sendiri.
Kamulah yang aku bicarakan kepada dosen pembimbingku. Ku ceritakan alasannya dan beliau mentolerir itu..
Sore harinya ketika aku sudah sampai di rumah barulah ku balas pesanmu itu. Dan ku bertanya, “gimana kondisi ayah kakak, kak?”
Dan kamupun menjawab “ayah kakak udah ga ada nces. Beliau meinggal subuh waktu NTT”

Percayakah kamu?
Saat itu aku lemas sejadi jadinya.
Ingin menangis tapi kutahan.
Tapi anehnya kamu tahu aku ingin manangis dan kamu bilang “jangan nangis dong nces”
Dan aku ga jadi menangis saat itu.
Sedih yang aku rasakan mungkin ga sebanding dengan sedih yang kamu rasakan, kak.
Tapi aku membayangkan jika aku diposisi kamu.
Ditinggal selama lamanya oleh Ayah.
Mungkin aku bisa pingsan saat itu :’)

Lalu hari minggu kmu datang ke rumah kembali.
Dan sebelumnya aku bercerita ke mama tentang kamu.
Untuk pertama kalinya mama bisa ngobrol banyak sama teman laki lakiku..
Dan kaupun terlihat sudah tegar begitu kembali..

Taukah kak, apa yang dibicarakan mama dan adikku setelah kamu beranjak dari rumah?
Mereka sangat respek padamu, kak
Dan mereka malah menginginkanku bisa dengamu, kak.
Walaupun aku tahu itu sangat mustahil.
:’’’)
Hanya doa dan keajaiban sih yang menyatukan aku dan kamu nantinya .

Tapi aku ga akan lelah berdoa sih. Berharap sosok yang sama denganmu diberikan Tuhan padaku pada saat yang tepat.
Saat ini mungkin aku terlalu jauh aku mengharapkan sosok itu.
Karena aku merasa ga pantas aja.
Tunggu aku menjadi pantas ya, (


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Event : JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017

Yeaaay, Event pertama kelar. Dan lanjut ke event selanjutnya. Yah, karena saya bekerja di stasiun televisi lokal yang lebih banyak acara yang bersifat news, event ini tidak jauh - jauh dari event politik,eh tapi enggak ada politik-politiknya sama sekali sih. Enggak ada kampanya, enggak ada debat. Event ini lebih kepada pengenalan lebih kepada calon pemimpin DKI Jakarta 2017 nanti dan peresmian stasiun tv kami sebagai stasiun resmi pilkada DKI dari KPU. Dan saya bekerja di dalamnya. Sedikit bangga. Event ini dinamakan... JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017 Bentuk undangan yang kami sebar. Pemilihan panitianya enggak ada sama sekali dilibatkan. Tahu-tahunya nama saya ada di dalam susunan LO atau Liasion Officer bareng Dian, Mas Eko dan Aisyah. Dasar Pak Okie.. Mana saya tahu kan liasion officer itu apaaaaa dan tibatiba dicemplungin gitu aja.Ternyata setelah saya baca baca lagi, LO itu penghubung antara pihak yang diundang dengan penyelenggara acara. Setelah prakteknya

Kisah Sepasang Suami Istri dan Kapal Pesial

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami isti berlari menuju sekoci untuk menyelamatkan diri. Sampai disana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakan sebuah kalimat. Sebelum sekoci itu menjauh dan kapal itu benar-benar tenggelam. Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “ Menurut kalian, apa yang diteriakkan sang istri?” Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “ Aku benci kamu!”, “Kamu egois!”, atau “Tidak tahu malu!” Tapi kemudian guru tersebut menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam itu menjawab. Dan ternyata jawabannya diluar apa yang murid lain pikirkan. Murid tersebut menjawab: “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak,’Tolong jaga anak kita baik-baik”. Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu pernah mendeng

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendiri.   Hadir