Langsung ke konten utama

SAYA ? YA SAYA!

kita jatuh untuk bangkit kembali

kita terhenti untuk istirahat sejenak dan kemudian berlari lagi

kita menangis untuk kembali tersenyum

kita sedih untuk bahagia nantinya.

kita lelah untuk bahagia karena kepuasaan

kita menderita ?
pernahkan merasa sebagai orang yang paling menderita di dunia ?

ya. saya pernah.
kenapa ?

karena hal hal physically....
saya tidak cantik. saya jerawatan. gigi saya tidak rapi.
dan karena hal itu pula saya menganggap saya lah yang terjelek .

saya juga tidak tajir. saya tidak mempunyai blacberry tercanggih seperti yang di[unyai oleh kebanyakan rekan saya.
saya tidak mengendarai mobil ke kampus pula. saya hanya pelanggan setia angkutan M31 dan 01 tiap hari.

saya juga tidak memakai baju baju bermerek.
saya tidak punya cukup uang banyak seperti yang bisa kalian lakukan berhangout hampir tiap hari :))

saya juga punya adik adik yang masih kecil yang masih membutuhkan perhatian saya sebagai kakak mereka.

yang saya punya hanyalah
wajah yang sempurna , tidak cacat. alhamdulillah
 bangga lho saya, karena masih banyak orang orang disana yang kurang sempurna :"(

yang saya punya hanyalah sebuah handphone android murah tapi bermanfaat.
yang saya punya hanyalah kecukupan rezeki untuk bisa makan dari pergi kuliah sampai harus kerja mencari rezeki kembali.

yang saya punya hanyalah rasa pantang menyerah saya menghadapi kekurangan ekonomi, tapi tidak psikologis.

yang saya punya hanyalah keadaan fisik saya yang cukup kuat dan sehat dalam menjalani kehidupan sebagai karyawan dan mahasiswa.

yang saya punya hanyalah orang tua yang super dalam mendidik saya sebagai anak sulung yg ga cengeng

yang saya punya hanyalah kapasitas otak saya dalam berfikir dan menghafal :)

ah! sungguh sempurna Alloh swt menciptakan keseimbangan di dunia :))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...