saya amat bersyukur saya masih bisa kuliah, saya masih bisa makan, saya masih punya sahabat yang ikhlas sama saya, punya orang tua yang utuh, adik yang nurut dan semuanya yang ga bisa saya ucapkan. untuk apa saya masih terfiksasi sama sesuatu hal di masa lalu? dulu, saya memang butuh teman banyak buat menunjukan eksistensi saya, sekarang saya cuma butuh teman sejati yang bisa membantu saya menjadi diri sendiri tanpa harus menjudge saya. saya ga masalah anda keluar dari hidup saya, karena nyatanya anda sudah saya pinggirkan dr hidup saya dari jauh waktu lalu, nyatanya setelah saya beranjak dewasa mata saya semakin kebuka. mengenal orang baru, menerima pelajaran baru :)
Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...
Komentar
Posting Komentar