Langsung ke konten utama

tentang seseorang


tentang seseorang. itulah judul tulisanku kali ini..
padahal, kalaupun kalian tahu orang ini seringkali aku bicarakan di dalam kumpulan tulisan mendayu dayu ala perempuan berumur dua puluh tahun..

bukan, bukan A...
bukan siapapun yang pernah singgah sebentar dalam peraduan hati.. ataupun dalam tulisan baruku yang belum lama ini kutulis..

tentang seseorang inilah yang membuka mataku lebar lebar..
tentang apa yang menjadi inginku.. jauh dalam hati.. yang sanggup membuatku termehek mehek untuk sekian kali... tanpa membuatku cengeng..

tentang seseorang yang sanggup membangkitkan keinginanku untuk berubah menjadi lebih baik, setiap harinya...
tentang seseorang yang menghargai aku sebagai wanita seutuhnya..
tentang seseorang yang sanggup membuatku untuk memakai rok panjang, jilbab panjang ( ondewei belajar ) dan bersikap tenang..
tentang seseorang yang ku kenal pertama begitu aku masuk ke dalam perkuliahan di kampus ini..

tentang seseorang yang pernah aku coba lupakan demi kesenangan yang bersifat duniawi semata.. mengejar cinta.. yang tidak pernah aku dapatkan... pada akhirnya..

tentang seseorang yang paling sederhana yang pernah kukenal..

dan pada ujungnya...

tentang seseorang yang paling kuingini menjadi imamku, kelak...

dia datang kembali :)
dia datang ke tempatku bekerja bukan karena sengaja untuk melihatku, aku tahu persis itu..
dia memiliki urusan lain yang menyangkut pekerjaannya..
namun hari itu sungguh lain...

tanggal 15 september lalu, hari Minggu.
dia datang, membawaku segelas minuman yang belum pernah aku coba sekali..
kalaupun boleh aku berlonjak kegirangan, seluruh SPG sudah melihatku mungkin pada saat itu ( saat itu hanya ada 4 SPG ) ...
kita berbicara, banyak sekali...

aku sharing tentang pekerjaanku.. kamu sharing tentang pekerjaanmu..
lucu juga saat itu... hahaha.
hingga ga berasa pukul setengah lima sore dan saat itu kita sholat berjamaah untuk yang kedua kalinya di mushola kecil itu..

:'''')))

lalu kita ngobrol lagi... kamu menunggu temanmu katanya. ternyata temanmu batal..
aku melayani pasienku, keluarga kecil, pasangan muda dengan satu anak laki laki yang berumur 10 bulan...

hingga akhirnya sholat maghrib pun tiba dan kita berjamaah untuk kesekian kalinyaaa...

iya, jam 7 aku pulang... dan kita menyempatkan makan malam bersama..

alhamdulillah, i am happy :)))))


--------------------------------------------------END-----------------------------------------------------

lanjut ke tanggal 16 september...
kamu datang kembali...

:))))))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...