Langsung ke konten utama

bab lima





Iyaaa akhirnya skripsi gue masuk ke bab kelima.
BAB KELIMA SODARA SODARA!!!

Setelah kurang lebih tiga bulanan gue harus berkutat dengan seabrek abrek teori dari berbagai tokoh yang asing buat gue. Dan Alhamdulillah sampai pada bab penutup itu rasanya seperti..

Orgasme.


Klimaksnya anak kuliahan dalam mengejar target kelulusan yang di depan mata.
Tiga bulan yang panjang namun terasa singkat atau tiga bulan yang sebenarnya singkat namun terasaaaa panjang itu terbayarkan.

Saat dimana…
Tiap ada waktu harus selalu mengejar ngejar dosen, tiap selesai dikit aja langsung nemuin.. belum lagi kalo udah capek capek ke kampus eh pak dospem ga masuk.

Ikhlas aja ikhlas itu mah..

Gimana rasanya pengen cepet cepet selesai dikoreksi setelah seminggu lebih diinepin nyatanya dospem lo PHP..
Dan lo Cuma bisa nangis kejer di sudut ruangan tanpa diketahui siapapun..
Itu ngenes.
Gue nangis karena cowok. Dan itu dosen pembimbing gue sendiri..

Adalagi, karena gue emang tipe yang ga mau ngerepotin orang..
Alhasil kemana mana gue sendiri.. ga ada yg nemenin.. Alias nekat dan tekat doang gue ke tempat tempat yang ga pernah gue datangin sebelumnya..
Ya ibaratnya lo mau ngapa ngapain itu sebenernya tergantung diri lo sendiri. Lo ga boleh bergantung sama orang lain.

Sampe tengah malem dibela belain demi gogling buku yang dicari..
Ngelilingin rumah sakit buat nyari perpustakaannya sampe nyasar nyasar ke kamar jenazah. Sendirian.

Sampe harus berkali kali ke mantan tempat bekerja untuk ngambil data,  daaaaan pas lagi stres stresnya nyatanya hubungan gue juga ga ada kemajuan yang berarti  ya sederhana sih alesannya. Orang itu ga bisa dan ga mau melakukan harapan gue dengan senang hati.. dan makin parah..
Gue disini berjuang disini. Gue usahain buat cepet nyelesesain skripsi gue.. nyatanya keinginan dia untuk bisa baik kayak dulu aja enggak ada.
Padahal gue yakin sebenarnya nyokap itu enggak bermaksud buat bener bener ngelarang tanda mati sama dia. Intinya gimana si orang tua mau kalo calon anaknya bisa baik. Gitu aja.
Ternyata persepsinya salah.

Ga ada yang bisa gue andelin dan akhirnya gue memutuskan sharing ke sahabat lama.. dia yang dulu sempet gue musuhin karena emang sifat gue yang meledak ledak tapi akhirnya gue juga yg sadar dan kita bias kayak dulu lagi.
Dia yang nemenin saat itu, dia yang marah marah ke gue.
Dia yang ngingetin gue..
Dia yang ngebuka mata gue.

Sejujurnya saat itu gue kalut.
Dan pada akhirnya…







Dan gue akhirnya bisa ngolah skripsi ini sampai selesai..

BAHAGIA.

Mungkin akan lebih bahagia lagi abis sidang kali ya...
:3


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Event : JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017

Yeaaay, Event pertama kelar. Dan lanjut ke event selanjutnya. Yah, karena saya bekerja di stasiun televisi lokal yang lebih banyak acara yang bersifat news, event ini tidak jauh - jauh dari event politik,eh tapi enggak ada politik-politiknya sama sekali sih. Enggak ada kampanya, enggak ada debat. Event ini lebih kepada pengenalan lebih kepada calon pemimpin DKI Jakarta 2017 nanti dan peresmian stasiun tv kami sebagai stasiun resmi pilkada DKI dari KPU. Dan saya bekerja di dalamnya. Sedikit bangga. Event ini dinamakan... JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017 Bentuk undangan yang kami sebar. Pemilihan panitianya enggak ada sama sekali dilibatkan. Tahu-tahunya nama saya ada di dalam susunan LO atau Liasion Officer bareng Dian, Mas Eko dan Aisyah. Dasar Pak Okie.. Mana saya tahu kan liasion officer itu apaaaaa dan tibatiba dicemplungin gitu aja.Ternyata setelah saya baca baca lagi, LO itu penghubung antara pihak yang diundang dengan penyelenggara acara. Setelah prakteknya

Kisah Sepasang Suami Istri dan Kapal Pesial

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami isti berlari menuju sekoci untuk menyelamatkan diri. Sampai disana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakan sebuah kalimat. Sebelum sekoci itu menjauh dan kapal itu benar-benar tenggelam. Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “ Menurut kalian, apa yang diteriakkan sang istri?” Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “ Aku benci kamu!”, “Kamu egois!”, atau “Tidak tahu malu!” Tapi kemudian guru tersebut menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam itu menjawab. Dan ternyata jawabannya diluar apa yang murid lain pikirkan. Murid tersebut menjawab: “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak,’Tolong jaga anak kita baik-baik”. Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu pernah mendeng

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendiri.   Hadir