Langsung ke konten utama

Review : Collete & Lola


Assalamulaikum!

Akhirnya punya kesempatan juga buat menulis kembali.
Halah. Emang kan kalau menulis itu harus dari hati. Kalau asal justru malah enggak bagus.
Kayak tulisan sebelumnnya, saking sudah pengen harus ada tulisan baru malahan jadi kesannya asal jadi, asal jeplak.
Saya sendiri sejujurnyaudah bikin draft sih buat apa apa aja yang mau dipost di blog nyatanya agak susah terealisasikan.

Ohiya, sebelumnya kan di tempat saya bekerja saat ini ada program magang buat di bagian human resource, ya sekedar ngasih pengalaman kerja lah untuk mahasiswa mahasiswa yang masih duduk di semester akhir ataupun udah lulus. Nah, kemarin saya mendapatkan anak magang yang berasal dari Lampung. Anaknya lucu, polos pula. Yang jelas juga ini anak rajin dan ga bisa diem buat enggak ngerjain apa-apa, selalu mau bantu. Huhu...

Terus, minggu lalu dia akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Lampung. Sedih deh. tapi mau gimana lagi kan ya. Kita bertiga (Saya-Mbak Novia-Almira) memutuskan untuk jalan-jalan, sebelum Mira pulang. Karena tebatas waktu juga, besok masih kerja lagi. Kita memutuskan untuk nyemil-nyemil cantik di cafe kue yang ada di sekitar tempat kerja aja.

Nama cafe kuenya itu "Collete & Lola", saya sendiri juga ga tau apa apa mulanya soalnya enggak pernah ke tempat-tempat kayak gitu. Apalagi buat jajan kue doang. Tempatnya bisa ditempuh jalan kaki doang dari SCBD ke arah Senopati. Dekeeet banget.

Gini penampakannya..




Penampakannya dari depan, sekitar jam 19.00 malam.
Karena memang agak gelap dan berada di deretan resto resto berat di sekitarnya, jadi enggak terlalu ngeh kalau ada cafe kue yang ciamik disitu..
Ohiya, jadi kita ketika mau masuk ke cafenya harus naik tangga dulu gitu.
Berlanjut ke dalam..


Interior yang langsung bikin gw tertarik buat mengabadikannya, lewat foto. 


Pernak-pernik khas girlys banget. Dominasi warna pink, putih dan warna warna soft lainnya.


Lanjut ke menu kuenya ya.

Banyak menunya ternyata. Lucu-lucu bentuknya. Sayang dimakan kaaaaan...
 Jadi, pas saya masuk.. saya hanya fokus pada kue di etalase pertama saja, padahal masih banyak kue kue lain di etalase sebelahnya. Hiks.





Jadi, di tengah ruangan kafe tersebut ada etalase yang dibuat persegu, isinya kue kue yang kecil seperti tadi ataupun kue yang dalam bentuk besar (sayang enggak kefoto). Waitress nya ada yang melayani di dalam etalase tersebut. Pesan disitu sekalian bayar disitu juga.

Saking banyaknya varian rasa, saya sempat kebingungan sih mau pesan apa. Akhirnya kami bertiga memesan ini!




Saya yang bentuk nya segitiga, cheesecake, Mbak Novia yang persegi, coklat. Dan Mira yang persegi panjang, ada mint-nya.
Buat penikmat kue sih, lumayan. Tapi saya justru jatuh cinta banget sama teh-nya!

Jasmine sama green tea kalau enggak salah. Mbak Novia memesan kopi dingin.


Harga perkue-nya sekitar 30 ribu-an, untuk tehnya 25 ribu. Jangan lupa ditambah pajak sama servisnya yaa. Hehe..

Dekorasinya lagi...


Dindingnya.

Yah, worth it lah kalau buat ngeteh cantik serambi ngobrol. Ngabisin waktu.



Baiklah, karena laptop semakin kemot kita sudahi review kali ini!
Terima kasih telah membaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...