Langsung ke konten utama

Hey Mochi!


Sempet baca di novelnya Raditya Dika, ketika dia akan memilih kucing sebagai peliharaannya dia membiarkan kucing yang memilih dirinya. Bukan dia yang memilih. Jadi, dia biarkan kucing yang mendekati dia ketika datang. Itu artinya kucing itu memilih dirinya. Somehow, itu terjadi pada keluarga kami.

Sore itu, hari sabtu minggu lalu ayah saya meneriaki adik saya dari teras rumah. Mengatakan ada kucing persia di halaman rumah. Dan... begitu kamu kami melihatnya, kucing itu dalam kondisi yang agak mengenaskan yah, tubuhnya kurus, dekil dan bulunya rontok. Ada juga luka di sekeliling lehernya. Kasihan deh pokoknya. Mukanya mana keliatan lucunya kan kalau gitu. Pendek kata, kucing itu kayaknya sudah pergi dari pemilik dahulu cukup lama.

Adik saya pun mengusulkan untuk merawat kucing tersebut. Well, siapa sih yang engga mau punya kucing ras yang bulu nya halus gitu. Emesshh.
Dengan segenap usaha, kamipun mengambil dan mengangkat kucing tsb dengan hati hati. Yang dilakukan pertama kali adalah memandikan kucing tersbut agar bebas dari bau got. Kabur-kaburang dong ternyata, dan menggigit pula.

Baru ngeliat, kucing dalam kondisi terdesak gitu kasihan ya, matanya merah dan cakarnya siap menggores. Hiks! kan kita mau merawat kamu uciiiiing...
Ternyata eh ternyata kayaknya si kucing ini punya trauma sama ember, karena begitu diambilkan ember (yang isinya adalah air hangat) kucing itu lari coy. Hmm.. tanpa rasa pantang menyerah, akhirnya kami (ayah saya,tepatnya) berhasil memandikan kucing tersebut.


Penampakan Mochi, di hari Minggu abis mandi aer hangat. Dibedong :)))

 Dan hari itu yang menjadi perdebatan di keluarga adalah mengenai pemberian nama. Kadang Mochi,  kadang Modhi, mungkin si kucing jadi pusing sendiri karena banyak banget panggilan dia di rumah ohmigattt..
Besoknya dimandiin lagi, dan akhirnya dia mulai terbiasa sama aer hangat, sampo lifeboy dan handuk. Ujung-ujungnya, dijemur juga abis dibedong. Persis kayak bayi.

Pas udah kering dan abis minum cucu dancow.
Merawat kucing menjadi hal yang sangat baru buat kami. Minim ilmu buat bagaimana ngasih makannya dan dosisinya seperti apa alhasil pertama kali abis ditemukan kita kasi susu dancow putih dia mau, berlanjut sampai sekarang. Yang enggak berlanjut adalah nasi. Dia ga mau makan nasi. Belagu.

Maunya wishkas.

Iya, dikasi wishkas sebanyak apapun, pasti abis.

Udah pecicilan di rumah. Tapi masih kurus. Entah dia masih baby ataupun udah setahun :(

Jadiii, sekarang kalau belanja ke TIPTOP ada alasan buat mampir ke makanan khusus kucing. Muihihi. Ternyata banyak variasinya yah.. kek bubur bayi.

Dan yang menjadi focus kita semua adalah dimana dia tidur. Memanfaatkan kandang burung milik tetangga yang sedikit di modif sama ayah. Kesian sih, tapi kan belum ada budgetnya :(

ciyee punya kandang. :))
Tapi sampai detik ini doi udah anteng dan betah bener di tempatnya sekarang. Kalau mpup dia udah pinter.. sengaja di siapin kan seng berisi pasir. Doi mpup tiap malem disono walaupun pada awalnya rumah sempet harus semerbak sama pupinya.

Biarlah, anggap saja seni merawat kucing.

Ciee maen aer ciee...
Sekarang selalu ada alasan balik ke rumah cepet-cepet dan menuju halaman samping rumah. Ya ketemu si mochi ini..

Hey Mochi,
Entah apa alasan kaki kaki mungilmu singgah di rumah kami sore itu. Nyatanya kehadiranmu menjadi hiburan tersendiri untuk kami di tengah masalah yang mendera.
Hey Mochi,
Terima kasih untuk segala tingkahmu yang menggemaskan sekaligus mengagetkan ketika gigitanmu mengenai telapak tangan yang bantet ini.

Ga kebayang kangennya sama si krucil ini pas pulang kerja. Ada mainan hidup :))



Enggak pulang kerja aja, nih ada kucing yang ndusel ndusel kaki, ngeliatin kita seakan meminta. Jelas makanan..






Sekian saya perkenalkan anggota Hartaka Family yang baru, ke depannya saya akan cerita lagi mengenai doi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...