Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu. Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus. ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant? Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendiri. Hadir
29 tahun. Setahun sebelum memulai semua dengan usia kepala tiga. Hey, happy birthday to me. Berat ya? Capek? Rasanya pengen nyerah aja enggak sih? Well, sampai tulisan ini diketikpun, aku rasa aku masih berkutat di perasaan yang gitu gitu aja, Sedih, melihat yang lain sudah melangkah lebih jauh, meskipun mereka selalu bilang "kita sama" tapi tidak buat inferioritasku. Merasa kecil, kerdil, menjadi orang orang di sekelilingku adalah pikiranku saat ini. Rasanya pengen aja nangis, tapi ya nangis enggak akan menyelesaikan masalah bukan? Akhirnya, ya cuma melangkah sedikit demi sedikit. Banyak hal juga sih yang udah bisa ku lakukan demi diriku sendiri. Menyibukkan diri dengan melakukan banyak hal yang bisa aku lakukan adalah caraku untuk tetap "hidup" dan bernafas. Salah satunya ya memasak. What? An achievement for my life. Di saat terpaksa dan kepepet, biasanya manusia akan bisa mengeluarkan kemampuan dia yang sesungguhnya. Dan ini terjadi padaku. Banyak biaya yan