Langsung ke konten utama

rendah diri

sedih ya...

karena dijauhin temen temen yang kita sayang :'(
cuma karena rasa rendah diri kita sama mereka yang akhirnya menimbulkan rasa dengki di diri kita sendiri.

rasanya tuh kalau dibandingin mereka , gue ga ada apa apanya
selalu gitu :'(

di otak gue selalu berpikiran kayak gini :
"gue jelek, ga cantik, ga kaya, ga supel, ga gaul, dan engak enggak semuanya :'( makanya gue ga punya pacar, ga kayak mereka yang hidupnya perfect banget karna punya pacar"

kesepian ?
enggak tahu juga, mungkin.
ya siapa sih yang enggak ngerasa kesepian berada di tengah tengah temen temen yang rata rata punya pacar :'(

pernah sih cerita kayak gini ke salah satu sahabat, fuji.

"malahan aku iri mal, pengen kayak orang yang belum pernah sama sekali pacaran"

emang iya?
tapi vivi malah berkata sebaliknya

"gue ir tau ncess, dulu temen temen gue punya pacar semua"

hum,

tapi ya balik lagi ke intinya.
gue suka envy.

gatau kenapa :'(
gue tahu sifat gue ini jelek banget. tapi gatau kenapa gue suka susah untuk enggak envy sama orang :'(

karena jujur, gue introvert. sekali nya meledak meluap luap. dan kadang suka lost control.
and i never seen something by my side .
jadinya yang gue lihat selalu selalu kelebihan orang lain.
walaupun kadang kata orang "lo juga punya kelebihan nour"

tapi apa ?
ga ada menurut gue.

am i sick ? ya, gue rasa gue sakit secara psikologis.
ada yang hilang dari diri gue.
ada yang ilang aja

ya tuhan, bantu aku untuk menghilangkan rasa suka cemburuku pada kebahagiaan orang lain :'''(

maaf pis :''(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...