Langsung ke konten utama

------------------------

jodoh itu.....

sesuatu yang PASTI milik kita.

jodoh itu...

yang pasti TIDAK AKAN TERTUKAR dngan orang lain..

jodoh itu...

sesuatu yang memang BERHAK kita miliki atas usaha keras yang kita lakukan.

jodoh itu..

sesuatu yang membuat kita BERSABAR untuk menunggu.

jodoh itu..

adalah pemberian TUHAN YME kepada kita, yang ttetap menjadi rahasia Nya..

jodoh itu..

pasangan hidup...

jodoh itu..
(katanya) cerminan diri kita sendiri yang berbentuk beda dari kita.


wahai jodoh, tunggu aku. 
tunggu lah sampai aku menjadi baik, sehingga baiknya pun akan sama denganmu.

wahai jodoh, datanglah sampai pada saat yang tepat.
saat dimana aku butuh dan bukan karena aku ingin.

wahai jodoh, jadilah imamku yang kelak membawaku pada cintaNya.

wahai jodoh, jikalau aku pernah menyia nyiakanmu, maafkanlah.
mungkin memang kita belum berjodoh :p

wahai jodoh, jikalau mereka mengejek ku karena aku belum bertemu denganmu, tak apa. 
asal kau nanti yang akan membuktikan bahwa aku layak menantimu.

wahai jodoh,sudah ya... aku ga mau ngomong banyak banyak hueheheh


----------------------------------------------------------------------------------------

intinya : gue kangen pacaran!!!

gue iri sama kalian yang punya pasangan!
gue envy!

tapi kalo gue mikir lagi buat nyari pasangan sekarang gue takut kayak kemaren kemaren lagi.
ga siap komitmen

gue kangen disayang............

gue kangen di perhatiin.............

gue kehilangan momen moment dimana gue bisa panggil "yang" dsb

:''(

manusiawi ga sih sebenenya kegalauan gue:(

tapi gue masih belum butuh buat pacaran. karena saat ini gue masih bisa cerita sama orang tua gue, sahabat sahabat gue !!

tapi gue juga rindu masa masa itu.

gue iri.

gue takut dibilang GA LAKU sama temen temen gue, orang orng disekitar gue yg udah pacaran semua :''(

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaak




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...