Langsung ke konten utama

:)

eh hujan hujan lucu nih,
udah lama kayaknya hujan enggak turun selama ini...

udaranya selalu bikin perasaan adem, tenang...

tambahan lagi kalau udah ada segelas kopi item sih yang nemenin. rasanya perfect!

hari ini mau cerita apa yaa?
sejujurnya buka netbook buat baca materi kuliah ternyata malah melalang buana ke blog. gitulah :))
soalnya kalo ada yang pengen diceritain enggak dituang gitu kan kurang afdol :D

masih seputar kemaren sih,
tentang laki laki yang lebih mirip orang cina itu tiba tiba ngajuin lamaran yang serba mendadak.
belum resmi sih, baru secara pribadi cuma udah bikin papa mama kelimpungan.
lupa tepatnya kapan.. pas dinas mnggu terakhir kalo ga salah ketika orang itu ngejemput.
di depan pager rumah. (ga) so sweet kan ? hehehe.
trus dia kabur pulang :'D

sampai sekarang sebenernya masih kebingungan sih. belum ada persiapan yang keren sih buat nanggepinnya.
yaudah belum ada jawabnya...
kasian juga sih nasip anak orang saat itu gue gantung dengan indahnya..

yah.... 
setelah berbagai macam pergolakan (beuh..) , pemikiran (tsah..) dan diskusi dengan mama terutama yaa baru gue yakin.. (semoga).. dia lah orangnya..

jodoh itu kan kita ketahui setelah menikah kan, kalau baru lamaran apalagi nggak resmi masih bisa berubah.
itu prinsip yang gue pegang sampe sekarang supaya ekspetasi gue ga berlebihan ; ketika gue lagi cinta cintanya sama dia nanti dia yang ninggalin gue :') 

namanya ?

Muhammad taufan samudera :)
gue manggilnya taufan.
( eh masih sering manggil kak sih -_- )

kita berlanjut ke hari jumat yang kebetulan saat itu ada mata kuliah psikodiagnostik yang mengharuskan mahasiswanya membawa subjek penelitian masing masing.
dan gue milih dia :)
janjian jam 1 dan dia datang tepat waktu :))
yak setelah beres kita makan di sebuah restoran cepat saji di kampus dan saat itu yaa gue memberikan jawabannya..

kita belajar mengikatkan diri.
belajar saling mengenal karakteristik masing masing.
yaahh gitu deh :))


statusnya ? 
pacaran ? 
bukan juga sih...
mbuhlah, mungkin calon suami lebih tepatnya  :))
tapi entah kenapa sekarang sekarang aktivitas kayak orang pacaran -__-
makanya rada takut juga sih...

semoga dia sabar nunggu gue lulus kuliah tahun depan, kerja kira kira setahun dulu. hihi :3
gue masih punya kewajiban sama orang tua dan keluarga :)

gue harap sih dia pelangi buat gue
setelah hujan yang gue rasain selama kemaren kemaren
jadi awan buat menenangkan gue
ketika matahari lagi terik teriknya
jadi imam buat gue
ketika gue jadi makmum di belakangnya
jadi sandaran buat gue
ketika gue lelah selelah lelahnya :')

terima kasih ya udah memilihku.
aku udah ngerasa sempurna kok kalo kamu ada 

:')

ohiya...
kenapa aku nerima kamu?

karena kamu orang pertama yang menilai aku bukan dari fisik. (sejujurnya penilaianmu itu darimana sih?)
karena kamu orang yang menilai aku bukan dari masa lalu aku. (kamu tahu aku pacaran dulu, kamu enggak)
karena kamu orang yang enggak malu aja tahu aku sama keluargaku dan (mungkin) enggak keberatan dengan itu semua. ( aku harap sih begitu)
karena aku menilai orang itu beneran sayang sama aku ketika dia tahu gimana keadaan rumahku dan lain lain.
hihi.

udah lah cukup sekian :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...