pertemuan singkat itu masih teringat di ingatanku.
tentang kedatangan sosok berperawakan putih dan memiliki mata yang sipit seperti orang cina pada umumnya..
hanya saja saat itu kedatangannya bertujuan.
sampai akhirnya saat ini , semuanya melenceng dari harapan.
doaku saat itu hanya meminta waktu supaya bisa sembuh dari rasa sakit itu.
ternyata kedatangan keduanya di sebuah kampus di jakarta pusat itu pada sore harinya membuatku semakin berpikir siapa sih orang ini?
dan ia memberiku sebuah jilbab. dan aku senang. sesimpel itu sih sebenernya. ga ada perasaan apa apa. yang ada cuma seneng karena punya kenalan baru, orang baru di pergaulanku. dan sore itu dia mengantarku pulang.
lalu kedatangannya yang ketiga di kantorku (sekarang mantan kantor tepatnya :')) pada hari minggu kira kira pukul 5 sore dengan tujuan yang sama sih sebenernya tapi ternyata ia lupa membawa tujuan dia ke kantor aku.
akhirnya yang ada mengalirlah percakapan demi percakapan.
akupun heran.
kenapa aku bisa ngomong selancar itu pada orang asing itu padahal dengan orang yang ku kenal lama pun kadang suka kehabisan omongan. Hingga ga berasa jam kerjaku habis. lagi lagi dia mengantarku pulang. Dan obrolan kita berlanjut di meja persegi di teras rumahku.
itu udah berapa kali kedatangannya ya?
oh iya. tiga kali!
sesudah itu kadang obrolan yang nyeleneh nyelenehpun dibahas lewat sosial media.
sampai saat itu rasanya belum muncul.
entah sebenernya kapan rasa itu muncul...
sampai ketika ia bercanda dengan mengatakan "khitbah"
sebenernya aku tau artinya, cuma untuk lebih yakin sih tanya tanya ke orangnya langsung.
saat itu seluruh bagian sistem saraf pusatku bertanya "ini cowok apaan sih belum apa apa udah ngomong yang berat begitu"
yaudah deh begitu aja sampai akhirnya aku melihat perubahan warna dari putih ke merah dan kembali putih lagi di hadapanku secara langsung. :)
-----to be continued-----
Komentar
Posting Komentar