Langsung ke konten utama

relantionship


dulu gue pikir hubungan itu ...
sesederhana kata kata sayang yang terlontar satu sama lain ...

sesederhana pertemuan yang terjadi tiap waktu kapanpun mereka mau ketika rindu itu membuncah ...

sesederhana tiap ketikan pesan yang terjadi sepanjang hari ...

sesederhana panggilan telepon tiap malam ...

sesederhana panggilan "sayang" satu sama lain ...

sesederhana perjalanan kesana kesini tiap mereka inginkan ...

sesederhana genggaman tangan ketika jari jari saling bertautan ...

sesederhana pelukan ketika tubuh ini merasa hangat di dalam pelukan itu ...

sesederhana tatapan ketika mereka saling menatap ...

sesederhana kecupan yang mendarat di kepala atau di dahi ...

sesederhana itu..


apalagi ketika dua insan sudah memutuskan bahwa hubungan yang mereka jalani ini adalah sebuah hubungan yang serius, tidak ada kata bermain main ataupun niat untuk berganti.
lebih mudah, tampaknya ; kelihatannya.
ternyata semua itu salah.

berat untuk pemula apalagi yang buat petualang.

ketika sebuah hubungan itu terbentuk, sudah seharusnya timbul kesadaran untuk semua pihak yang terlibat dalam hubungan itu menjaga komitmen ; memelihara.
sudah seharusnya saling menjaga perasaan masing masing ..
bagian dalam penyesuaian itulah yang tersulit.
apalagi ketika kalian sadar begitu banyak perbedaan yang sebenarnya ada di antara kalian..
terkadang perbedaan itu disadari sebagai jurang pemisah yang tidak bisa menyatu.
gue sadarin itu..

hubungan yang gue anggap sederhana pada awalnya ternyata membutuhkan usaha yang keras untuk mempertahankannya..

ada kalanya ketika pola pikir pasangan, sangat tidak bisa dipahami ; atau membutuhkan waktu yang lama untuk memahaminya sehingga selalu terjadi kesalahan yang sama berulang ulang.

gue cukup bersyukur dipertemukan ke orang yang lebih dewasa.

bukan dari segi umur.

tapi segi pemikiran yang menurut gue sangat rasional.
tapi itu juga yang kadang kadang bikin gue kepikiran "beda banget" dengan diri gue yang sekarang.

dan itu baru gue sadarin setelah menjalaninya beberapa bulan.
kadang muncul yakin, kadang muncul enggak yakin apakah ini bisa bertahan.

ternyata berat.
Berat mengorbankan keegoisan diri demi kebaikan bersama ...
Berat mengorbankan sesuatu yang kau miliki dulu sekarang harus dibatasi ...
Berat untuk tidak cukup mudah tersinggung walaupun kadang ada yang menyakiti ...
Berat untuk menerima setiap perbedaan yang muncul ...


gue kasih selamat buat orang orang yang bertahan lama dengan pasangannya masing masing.

mereka bisa menghadapi masalah mereka dengan baik dan hubungannya berumur panjang.

semoga gue bisa :')

semua yang gue lihat sesederhana itu pasti dibutuhkan usaha bukan ?
masalahnya usahanya sendiri atau sama sama ?









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...