Langsung ke konten utama

trauma masa sekolah dasar


jadi sebenernya enggak ada niatan buat cerita ini.
udah dipendem lamaaaaaaaaaaaa bingits tanpa seorangpun yang tahu.
hanya gue dan Allah swt yang tahu.
tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang :p eh enggak deng..

jadi gara gara gue ngeliat temen gue melakukan katarsis di sosial media path tentang orang tuanya yang baru saja meninggal. innalillahi wa innalillahi rajiun...
terdapat kata kata bahwa dia sempat di bullying pada waktu sekolah dasar.

masa SD ? bukannya gue ga cukup suka dengan masa anak anak gue.. tapi ya gitu.
mungkin emang dasarnya dari kecil pribadi gue sukanya mendem apapun yang gue rasain tanpa gue ungkapin jadi ya begitulah..

namanya anak anak ya tetap saja anak anak.
cuma itu masih berbekas di diri gue sampai saat ini sampai sampai ketika reunian sd gue enggak pernah dateng..
bukan karena apa..
tapi trauma..
nah! ini dia juga kali ya yang bikin gue kayak sekarang hiks hiks ( ceritanya sedih )
jadi cenderung kaku untuk berbaur dengan lingkungan baru..

sebenernya dari kelas 1 - kelas 6 sd gue bener bener ga ada masalah,
gue temenan sama siapa ajaa, gue dapet peringkat terus di kelas..
gue dikenal sama seluruh guru di sekolahan itu..
bahagia deh pokoknya :')

dan malapetaka terjadi ketika berlangsungnya perpisahan sekolah *jeng jeng jeng*

masa SD dulu buat gue cuma urusan naksir menaksir lawan jenis tanpa ada maksud buat pacaran atau sebagaimana macemnya lah ya..
makanya dulu gue bingung pas ada temen kelas bilang suka sama gue :')
sekarang anaknya di UI.. :))
Dan dulu gue cuma senyum senyum ajaa yaaahhh namanya anak anak.
mana ngerti perasaan kayak gitu..

dan kebetulan ada temen cewek gue sebut aja si A suka sama temen sekelas sebut saja si B. kayaknya sih suka banget.
dan gue emang polos gatau apa apa ya... dan emang dari kecil udah keliatan tomboynya mainnya kebanyakan sama cowok ( gatau sekarang jadi kaku gitu kalau ngobrol) dan saat perpisahan itu kalau enggak salah yaa gue banyak main sama si B itu dan gue masih gatau tentang perasaannya si A.
jadiiiiii...... setelah itu..

gue dicuekin sama temen temen sekelas.


dicuekin.

itu masih di acara perpisahan loh..
nginep gitu di villa puncak.

setiap gue mau ngobrol sama mereka (temen temen cewek), mereka menghindarin gue. pergi.
otomatis gue ga ada temen sama sekali kecuali temen cowok.
dan itu terjadi juga ke temen cewek yang gue anggep deket sama gue waktu itu :'''')

ya Allah gimana sih rasanya anak 11 tahun dikucilin. sedih banget loh :''''
kayaknya dulu gue mau nangis.
tapi enggak bisa..
kebetulan si A itu emang anak orang berada dan orang tuanya emang cukup berpengaruh sih di sekolah..
dan si A itu emang berkelompok sama orang orang yang berada juga.

sampai sampai kan anak perempuan waktu itu tidurnya satu kamar rame rame gitu pas pada ganti baju enggak ada sama sekali yang ngajak ataupun nanggepin obrolan gue :''))

nah perasaan itu yang kebawa sampe sekarang kayaknya..
perasaan dicuekin, enggak ditanggepin, diabaikan.

udah gitu pas pulang juga gue ga dijemput sama papa ataupun mama.
otomatis dengan bawaan koper anak sd waktu itu gue nahan tangis sampe rumah di angkot.

dan berapa lama gue enggak mau ke SD itu lagi.

sekiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan :3

nah itu trauma gue yang gue ulik ulik dari diri gue sendiri..
semoga setelah gue bisa ngungkapin ini sih bisa legaan.
itu aja..

dan lo mau tau ga gimana kisah A dan B selanjutnya?


jadian sih, cuma sebentar tapi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...