Langsung ke konten utama

Uraian cerita



hmm, i would like to tell you about my daily activities haha
berhubung sekarang udah ga punya patjar yang biasa dengerin gue bawel dan buat cerita ke yang lain sungkan, akhirnya ya gue memutuskan untuk bercerita lewat sini.

sekarang gue ngerasa hidup gue lebih tenang aja, jauh lebih tenang.
not be arrogant, surely not.
Tapi, semakin gue merasa bersyukur dengan apa yang gue punya saat ini, semakin gue sering berterima kasih pada Tuhan gue, Allah SWT kayaknya gue merasa uda cukup aja.

bener ga sih?
sekarang hal sekecil apapun yang gue terima malah semakin gue banyak bilang "Alhamdulillah"
apapun itu, hal sepele mungkin.

kayak..
bisa bangun jauh lebih pagi dan dikasih kesepatan buat nyampe kantor jam 7 pagi aja gue alhamdulillah.
dapet busway yang cepet gue alhamdulillah..
begitupun pulang..
dapet duduk di bis 213 itu hal yang langka.
makanya kadang gue lebay "Allah lagu baik banget sama gue hari ini ada orang yang ngasih duduk"

sore sore pulang dari kantor dan niat buat bimbingan ke dosen dan dosennya masih ada aja gue langsung lonjak kegirangan.
salim pula :3
dan pulangnya bareng pula wkwk

Kadang gue mikir, apa sih yang bikin gue dari dulu selalu ambisius?
karena gue selalu ngerasa kurang dan ga bisa berterima kasih sih kayaknya.
selalu menuntut apa yang gue pengen tanpa merhatin hal lainnya.
dan kadang gue akuin itu.

dan terakhir adalah, gue udah ikhlas sih sama hal yang lainnya.
misal, kayak hubungan gue yang terakhir ini.
dulu iya, gue mash suka sebel dan gengs buat ngubungin duluan.
padahal ya sebenernya ga ada masalah sih.
sekarang?
biasa aja.
baik baik aja.
cuma udah enggak kayak dulu.
sebatas temen cerita aja, engga lebih.

dan misalnya untuk balikan lagi
saat ini enggak kayaknya sih.

bukan.
bukan karena sakit hati.

ya karena yaudah, kalau udah berakhir ya udah selesai. Dan sekarang juga perasaan lama lama terkikis..
dan kayak temen biasa aja.
karena kesedihan kemaren gue itu emang terbayarkan dengan kebahagiaan gue dengan pekerjaan gue sekarang ini.
sangat terbayarkan.

iya, menurut gue, sedih karena patah hati enggak harus dibales dengan senang karena berhasil menemukan yang lain bukan?

yes.

essesnsinya disini adalah gue menemukan dimana gue bener bener sekarang membuat skala prioritas buat hidup gue ke depannya.
dan priortas gue saat ini adalah bekerja di perusahaan dimana gue akan menjadi karyawan tetap di sana.
udah  itu dulu.
yaah cewek mana sih yang ga mau nikah muda ?
termasuk gue.

itu aja udah gue ancangin dari gue masih kecil, "oma, nourma mau nikah diusia papa mama aja deh"
hahaha
kocak sih, masih inget kan gue buat hal hal yang menjad rencana hidup gue? :p

menurut gue emang kita harus hdup dan menentukan plihan atas hidup kita berdasarkan apa yang kita ingini tapi dengan catatan diskusikan dengan orang tua dulu sih, dan menjelaskan bagaimana kedepannya dan konsekuensinya yang kita tanggung.

gue sih sekarang baru ngerti.
dan gue bersyukur lag lagi atas apa yang pernah gue putuskan.
ngelantur lama lama -__-

jadi udah hampir sebulan gue kerja di kantor gue sekarang.
kerjaannya seabrek abrek dan gue hampir delapan jam sehari berhubungan dengan komputer serta telpon.
menghubugi kandidat lah atau phone screening yg telah kita pilh sebelumnya melalui cv screening.
lalu menjadwalkan dia untuk dilakukan psikotest, mengatur jadwal dengan biro psikologi ataupun psikolog, membuat surat pengantar, memfollow up hasil psikotes, dan menjadwalkan Jadwal Medical Check Up dengan pihak klnik dan menghubungi kandidat.

kurang lebih seperti itu sh ternyata pekerjaan sebagai admin HRD :D

 tapi ya karena gue seneng, bismllah semua dimudahkan sih :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...