Langsung ke konten utama

Ojek Online saya itu....

Assalamualaikum! 

Kepada siapapun yang menciptakan ide ojek online, saya berterima kasih. Terutama dengan promo-promonya. Hehe. Karena sudah hampir dua minggu belakangan ini saya menggunakan GrabBike untuk pergi-pulang kerja. 

Awalnya sih saya hanya coba coba saja, waktu itu lagi ada promo #merahputih yang hanya 5000 rupiah mengantarkan kemana saja di daerah Jakarta. Keisengan saya ternyata malah jadi berkelanjutan. Abang yang saya tumpangi saat itu ramah banget. Ngajak ngobrol melulu sepanjang jalan. Jadi perjalanan juga enggak berasa. Selain itu, saya juga tidak perlu menunggu terlalu lama. Karena saat itu posisi si abang yang masih di FX lokasinya tidak terlalu jauh dari lokasi penjemputan saya, di kawasan SCBD.
 
Keputusan untuk memilih transportasi ojek online ternyata sangat tepat menurut saya. Karena perjalanan bisa dipangkas menjadi setengahnya. Efisien waktu banget deh pokoknya. Kalau pagi, biasanya perjalanan saya bisa satu jam hingga satu setengah jam perjalanan via bus sekarang hanya ditempuh selama empat puluh lima menit.Gimana ga keenakan coba? Mana ongkos pun hampir sama. Kalau via bus saya mengeluarkan tiga belas ribu tapi dari depan SCBD saya harus berjalan kaki kembali, dengan GrabBike saya mengeluarkan lima belas ribu (termasuk tips 5ribu) sampai depan kantor.

Waktu saya pagi pagi bisa untuk mengurusi adik dan membersihkan rumah jadinya. Begitupun pulang. Hanya saja kalau pulang saat ini promonya dua puluh ribu. Tapi sebanding lah dengan waktu saya sampai di rumah. Kalau malam perjalanan bisa sampai satu setengah hingga dua jam perjalanan via kopaja-kereta api-angkot, sekarang paling lama satu jam lima belas menit via GrabBike.

Kenapa saya memilih GrabBike bukannya Gojek yang asli produk Indonesia (Saya pernah diginiin sama teman), tapi nyatanya menurut saya pelayanan via GrabBike jauh lebih memuaskan. Saya pernah juga sih menggunakan jasa Gojek, sekali. Waktu itu untuk memesan makanan. Cuma karena saya dulu nya memesan menggunakan nomor yang sama, terus sekarang saya mencoba login lagi tapi salah salah melulu, akhirnya saya udah males tuh mencoba aplikasi Gojek lagi. Bukannya enggak mau loh ya, tapi ya karena itu. tidak bisa digunain di handphone saya.

Tapi apapun itu ojek onlinenya, saya tetap berterima kasih kok. 
Memudahkan setiap urusan yang males keluar-keluar, mempercepat waktu tempuh perjalanan dan lain lain.
Haha.

Kesan saya sih di awal boomingnya ojek online itu adalah semakin membuat manusia malas. Iya, saya akui itu. Saya jadi malas banget buat naik angkutan umum lagi, kereta misalnya. 
Tapi beneran deh, Ojek online juga tidak hanya bermanfaat buat kita sebagai penumpangnya kok, buat si pengendara, terutama yang sebelumnya hanya ojek pangkalan membantu kehidupan mereka juga.
Terlepas dari yang memang sudah bekerja tapi menyambi menjadi pengemudi gojek/garbbike, saya menyempatkan diri selagi menumpang untuk sedikit "kepo" dengan profesi mereka.

Rata-rata taraf hidup mereka semakin membaik dengan adanya ojek online ini, mereka mendapatkan penghasilan dari banyaknya penumpang yang mereka terima dan jarak tempuhnya. Semakin banyak mereka membawa penumpang maka semakin banyak juga upah yang mereka terima, bisa diambil setiap minggunya atau setiap bulannya (ini saya ketahui setelah berbincang langsung dengan mereka). Malah, ada yang sedang membangun rumah di kampungnya, dari hasil mereka narik ojek online ini. Ada yang akhirnya bisa membeli motor sendiri sampai ada yang akhirnya membantu saudaranya yang sebelum dia narik ojek online sempat menjauhinya (semacam drama, tapi ini kenyataan. Uang bisa mendekatkan mereka yang jauh, uang pula yang bisa menjauhkan mereka yang dekat).

Tapi memang setiap yang diciptakan manusia itu mempunyai kelemahan dan kekurangan ya. Kayak ojek online ini, data data kita kebaca. Nomor, rumah hingga kantor atau sekolahan. Tapi ya balik lagi ke niat kalian ya, dan jangan lupa membaca basmallah setiap mau memulai sesuatu. Untuk menjaga-jaga kita dari apapun.

Buat yang belum mengerti bagaimana cara memesan GrabBike, monggo saya ajarkan.
Caranya sederhana banget kok,
Download aplikasi Grab Taxi di Play Store dulu.

Terus buka deh.

Begini penampakan nya


Terus ketik lokasi penjemputan sama penurunannya.
Sama di klik yang "GrabBike"

Nih proses selanjutnya. Yang paling bawah yang harus diperhatiin ya.
Nah abis itu diklik deh yang tanda panah hijau yang disamping itu..

Nah itu ada kode promo (yang tulisan hijau)
Bisa diliat darimana kode promonya?
Ada di tulisan abu abu di bawahnya..
Kalau sudah valid kode promonya langsung aja Book Grabike nya, udah. Sehabis itu tinggal menunggu aja ojek yang mengambil pesananan kamu.

Selamat ngeGrabBike!

Komentar

  1. teriamk kasih panduannya. saya lagi cari alternatif lain selain gojek nih. hhehe

    BalasHapus
  2. oh mbaknya biasa pake Gojek ya? hehehe. Sip :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Event : JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017

Yeaaay, Event pertama kelar. Dan lanjut ke event selanjutnya. Yah, karena saya bekerja di stasiun televisi lokal yang lebih banyak acara yang bersifat news, event ini tidak jauh - jauh dari event politik,eh tapi enggak ada politik-politiknya sama sekali sih. Enggak ada kampanya, enggak ada debat. Event ini lebih kepada pengenalan lebih kepada calon pemimpin DKI Jakarta 2017 nanti dan peresmian stasiun tv kami sebagai stasiun resmi pilkada DKI dari KPU. Dan saya bekerja di dalamnya. Sedikit bangga. Event ini dinamakan... JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017 Bentuk undangan yang kami sebar. Pemilihan panitianya enggak ada sama sekali dilibatkan. Tahu-tahunya nama saya ada di dalam susunan LO atau Liasion Officer bareng Dian, Mas Eko dan Aisyah. Dasar Pak Okie.. Mana saya tahu kan liasion officer itu apaaaaa dan tibatiba dicemplungin gitu aja.Ternyata setelah saya baca baca lagi, LO itu penghubung antara pihak yang diundang dengan penyelenggara acara. Setelah prakteknya

Kisah Sepasang Suami Istri dan Kapal Pesial

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami isti berlari menuju sekoci untuk menyelamatkan diri. Sampai disana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakan sebuah kalimat. Sebelum sekoci itu menjauh dan kapal itu benar-benar tenggelam. Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “ Menurut kalian, apa yang diteriakkan sang istri?” Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “ Aku benci kamu!”, “Kamu egois!”, atau “Tidak tahu malu!” Tapi kemudian guru tersebut menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam itu menjawab. Dan ternyata jawabannya diluar apa yang murid lain pikirkan. Murid tersebut menjawab: “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak,’Tolong jaga anak kita baik-baik”. Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu pernah mendeng

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendiri.   Hadir