Langsung ke konten utama

Bulan Ramadhan Kali Ini.


Assalamualaikum!

Alhamdulillah sudah masuk hari kesepuluh bulan Ramadhan hari ini.
Tahun kedua menjalani ibadah puasa di JAK-TV.
Tahun kesekian menjalani puasa masih sendiri.

 Eeeaa....

Tahun ini menurut saya, adalah masa transisi.
Dari tidak baik menjadi baik.
Dari biasa menjadi luar biasa.
Dari kurang taat menjadi taat.
Dari yang emosian menjadi lebih sabar.

Saya sendiri tidak tahu alasannya. Entah saat ini saya merasa harus ada progres setiap tahunnya, dalam ibadah. Tidak seperti tahun sebelumnya, yang menurut saya luar biasa tidak ada maknanya atau mungkin saya yang sebagai manusia terlalu lalai.

Bicara soal transisi, enggak ada yang mudah jika tidak dipaksa.
Tidak ada yang bisa karena tidak dipaksa.
Semua hal, terkadang harus dipaksa. Untuk menjadi baik.
Harus keras terhadap diri sendiri gitu.

Terkadang, dalam perjalanan pulang ke rumah, saya berfikir.
Apa bedanya ramadhan tahun tahun sebelumnya jika dibandingkan dengan tahun ini?
Apa yang sudah saya amalkan di bulan penuh berkah dan ampunan ini?
Apakah bulan ramadhan tahun depan saya masih ada di dunia, menikmati suasana ramadah berikutnya atau saya sudah kembali ke sisi-Nya?

Tidak ada yang tahu,
Tapi yang jelas, bulan ramadhan kali ini saya ingin banyak menghabiskan waktu di rumah.
Banyak mengikuti sholat teraweh, meskipun juga bolong-bolong. Sebisa mungkin, jika fisik tidak terlalu lelah.
Harus dipaksa.

Bismillahirrahmanirrahim.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...