Langsung ke konten utama

sebel gue -___-

jadi gini dalam beberapa hari terakhir ini gue cukup terusik dengan status BBM salah satu kontak di daftar list BBM gue..

dia enggak alay sih, sama sekali enggak. kalo udah alay, juga udah gue apus kali dari kapan tauk..
terus?
iya. dia ngeluh.. selalu ngeluh. tentang apapun.. tentang keuangan dia.. tentang kehamilan dia, tentang suaminya diaa... tentang keluarganya..

Pada awalnya sih gue simpati. tapi lama kelamaan ya jelas..
annoying sih menurut gue.. bukan tanpa alasan juga gue ngejudge seseorang itu annoying..

secara gue kenal dia, hampir tiap hari gue ketemu.. gue mau ga mau secara langsung nge-observasi dong perilakunya dia..
she is pretty..
putih, cantik, tinggi, badan dapet deh tuh..

tapi entah kenapa dia MALES banget. cenderung malah nyepelein apa yang udah dia dapet!!
tapi ngeluuh muluk bawaannya..

masalah kita sama coy, ekonomi kan? iyaa.. adek gue juga banyak kayak elo..
terus apa yang bikin kita beda?
gue mau berusaha keras buat bikin perubahan.. walaupun air mata gue dulu terkuras gara gara kata kata bokap gue.. elo? elo tuh beruntung, punya bokap yang omongannya ga nyelekitin..

lo ga dibebanin dengan keharusan "pendidikan tinggi" seharusnya hidup lo lebih bisa lo nikmatin..
gue ? gue udah cenderung malu sama keluarga besar gue yang rata rata masuk negeri sedangkan gue cuma di swasta yang biasa...

orang mah kadang ga tau diri.. cuma ngeliat keadaan orang "pada saat ini" aja, gatau gimana rasanya jadi orang itu kemarin kemarin..
mungkin ada banyak orang yang nyinyir gue sekarang kok boros amat.. yang beli ini beli itu..
lah? dulu gue pernah cuma makan pake nasi kerupuk doang ga masalah tuh. ga nyinyir orang..

gue pernah nangis nangis karena ya bokap yang awalnya nyemangatin gue kuliah di tengah jalan malah ngancurin harapan gue buat kuliah..
iya, ancur rasanya.. cuma gue ya anggep itu motivasi terbaik gue..
gue anggep tantangan... gue cari kerjaan. kesana kesini ditemenin sahabat gue..
dan ya sekarang gue bisa bilang 'alhamdulillah' saat ini.

yah intinya.. perubahan itu ada dan tergantung pada diri kita sendiri.
bukan pada orang lai.
kalau lo malah nganggep kalau lo lari ke orang lain masalah akan selesai. enggak!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...