Langsung ke konten utama

Sebuah telefon.



Pagi itu setelah kerjaan membersihkan rumahku selesai aku bermaksud untuk istirahat sejenak.
Di kasur yang baru dibeli setahun lalu di event tahunan jakarta itu aku merebahkan badan..
Niatku untuk membaca buku yang sudah lama kubeli namun ternyata tidak menimbulkan rasa penasaranku muncul itu sedikit kupaksakan untuk dibaca..
Tiba tiba telepon itu masuk.

Melihat namanya di layar seketika membuat senyumku mengembang seperti adonan kue.
Sahabat lama..
Sahabat laki laki ku satu satunya yang kumiliki sejak smp.
Sahabat yang ku panggil babon..
Dan tak pernah sedikitpun marah padaku sama sekali dengan julukan itu..

Dia keren sekarang.
Kuliah di tempat yang bergengsi
Sekarang dia ditugaskan di indonesia bagian timur, papua.
Sekalipun dia belum penuh bekerja, seenggaknya dia di bawah instansi yang sangat berpengaruh di sini.
:D

Semalem sebelumnya dia membuat status yang agak menggelikan sih sebenarnya di blackbery messangersnya...
Dan hal itu membuatku penasaran..
Dan akhirnya obrolan yang singkat dan memutuskan untuk menyambungnya lainkali di lain waktu melalui telepon...
Entah itu sudah telepon yang ke berapa kalinya..
Dan sekali nelepon pasti lebih dari satu jam.

Cuma sama dia doang kayaknya dan dia doang yang mau berkorban pulsa buat dengerin celotehan gue..
Maaf ya boon :D

Tadi pagipun begitu..
Obrolan tentang pendidikan dan karir masing masing.
Saling berbagi tentang kagiatan sehari hari kami.
Lalu bercerita tentang ....



....cinta.



Dia cerita. Begitupun aku...

Tak terasa kami sudah dewasa...

Dibandingkan 7 tahun lalu...


Kami saling memberikan saran..
Tertawa masing masing..
Menunggu telfon sejenak..
Lalu lanjut hingga kehabisan cerita..

Terima kasih..
Setidaknya aku tahu, masih ada orang yang ada di sebelah. Yang setia.....
Untuk sekedar berbagi cerita dan saling mendukung..

Fisik yang terpisah jauh tapi masih perduli itu lebih baik kan dibandingkan fisik yang tidak terlalu jauh tapi tidak saling memperdulikan?

Semoga dirimu selalu diberikan kesehatan dan sukses selalu bon.
Dan semoga kita masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali suati saat nanti dalam kondisi sama sama sudah sukses seperti saat smp dulu ketika kita bersaing bagus bagusan nilai ulangan :))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Medical Representative

Sewaktu saya bekerja menjadi Sales Customer Opticians di Kimia Farma, tentunya melayani pelanggan itu adalah harus yang sebaik-baiknya. Lalu, yang saya ingat adalah ada laki-laki yang waktu itu katanya sedang menunggu dokter mampir ke tempat saya, melihat-lihat frame katanya. Sebagai sales di tempat tentunya saya sambut dong itu orang. Saya layani sebaik-baiknya. Eh ternyata dia cuma melihat-lihat saja. Begitupun dengan besok-besoknya. Lama lama saya KZL juga kan. Akhirnya saya berani untuk bertanya masnya ini siapa. Terus dia menjawab saya dari Ka*Be. Waktu itu saya enggak ngeh, tapi memang begitu dokter umum yang buka praktek di Kimia Farma datang, biasanya dia buru-buru langsung menemuinya. Nah. Itu perkenalan saya yang pertama dengan seorang Medical Representative. Lalu, saya juga kebetulan dekat dengan SPG yang ada di apotek saat itu. Cerita-cerita lah kita. Salah satu SPG mengaku adiknya menjadi MR sekarang dan udah tajir. Punya motor bahkan. Saya bingung kan dengan is...