Langsung ke konten utama

😄😄

Ini cerita terakhir saya deh buat masalah cinta cintaan lagi. Besok saya akan berusaha mencari topik lain. Hehehee....

Tentang seorang sosok...

Malam ini saya bercerita mengenai seseorang yang pernah saya kagumi selama itu.
Sosok yang mampu bikin saya kesengsem karena begitu lembutnya dan kuatnya argumen yang dikeluarkan ketika saya bertanya sesuatu...

Sosok yang sangat menghargai wanita.
Karena selama saya berteman dengannya tidak pernah sekalipun saya disentuhnya..

Sosok yang tidur di larut malam. Dan bangun di pagi buta.
Sosok yang selalu ada ketika saya butuh sesuatu (buku)
Sosok yang tidak pernah menjudge saya apapun..

Sosok yang tidak aktif di sosial media twitter. Tapi aktif di ukm kampus.
Saking aktifnya serasa kampus adalah rumahnya kayaknya.
Sosok yang kalem.. Tidak terlalu banyak bicara.

Sosok yang berperawakan kecil, dan kurus.
Serta berkulit gelap.
Dengan tas punggung yang selalu ia bawa kemana mana..

Sosok yang pernah saya banggakan kemana mana saya berada karena akhlaknya..
Sosok yang pernah saya sebutkan namanya dalam doa berkali kali..
Memohon kepada Tuhan untuk bisa disatukan nantinya..


Sosok yang pernah menjadi motivator utama dalam diri saya untuk mengubah diri mwnjadi lebih baik..

Sosok yang tahu basa basi. Lalu menghilang. Ketika saya rindu, ia datang kembali.

Tapi sosok itu hilang kemudian

Terganti oleh sosok lain.


Tiada usah kamu bertanya lagi. Siapa sosok itu.
Sudah beberapa judul postingan ku sebeutkan namanya berkali kali.
Dibandingkan nama sosok itu yang selalu ku tutup rapat rapat.
Dia istimewa..


Dan aku harusnya tau, yang mana yang aku inginkan.
Bukan dalam waktu singkat semudah itu mengumbar umbar komitmen..
Bukan dalam waktu sesingkat itu berani menyentuh..
Bukan dalam waktu sesingkat itu......




Segampang itu mengatakan.

Tapi tak berani ketika orang tua menantangnya hanya untuk sekedar tahu dimana letak keberaniannya atas ucapan "serius" itu...
Dan langsung merubah sikapnya 180' atas saya. Ketika itu saya merasakan pahitnya untuk sekdar penghargaan.

Mungkin benar, saya terlalu polos.

Iya, tapi saya tidak sebodoh dan setidakberharga itu.

Ternyata dibalik kekecewaan yang sangat dalam ini..

Ada harapan yang yang saya sematkan pada sosok ini agar menyerupai sosok itu..
Ada keinginan yang sama diperlakukan oleh sosok ini dengan perlakuan yang saya peroleh dari sosok itu..
Ada hal yang saya jadikan patokan ketika saya berusaha menjalani hubungan dengan sosok ini dan saya masih membandingkannya dengan sosok itu..




Dan sebenarnya saya kecewa oleh harapan saya sendiri. Saya belum bisa menghargai dirinya dengan sebagaimana adanya..

Walaupun begitu ada beberapa hal memang yang tidak seperti itu.
Ada hal hal yang tidak bisa terima. Bukan karena saya mengharapkan dia seperti sosok itu. Tapi pribadi dirinya memang. Yang tidak bisa saya ceritakan disini.

Karena saya sempat merasa bahagia ketika sosok ini datang kerumah setiap akhir pekan..
Saya juga bahagia ketika ia pernah sekali menjemput saya di tempat kerja saya..
Saya juga bahagia ketika jalan jalan dengan dia..
Saya merasa bangga ketika saya dikenalkan dengan teman temannya..
Saya juga merasa seperti nyandu ketika mendengar suara kerasnya melalui telfon malam malam..

Dibalik ketidaksempurnaan seseorang ternyata dia pernah berusaha membuatmu sebahagia itu...

Iya. Hal itu hanya bersifat sementara ketika saya saat ini masih terlalu awal untuk mengenal orang secara "apa adanya"...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...