Ini cerita terakhir saya deh buat masalah cinta cintaan lagi. Besok saya akan berusaha mencari topik lain. Hehehee....
Tentang seorang sosok...
Malam ini saya bercerita mengenai seseorang yang pernah saya kagumi selama itu.
Sosok yang mampu bikin saya kesengsem karena begitu lembutnya dan kuatnya argumen yang dikeluarkan ketika saya bertanya sesuatu...
Sosok yang sangat menghargai wanita.
Karena selama saya berteman dengannya tidak pernah sekalipun saya disentuhnya..
Sosok yang tidur di larut malam. Dan bangun di pagi buta.
Sosok yang selalu ada ketika saya butuh sesuatu (buku)
Sosok yang tidak pernah menjudge saya apapun..
Sosok yang tidak aktif di sosial media twitter. Tapi aktif di ukm kampus.
Saking aktifnya serasa kampus adalah rumahnya kayaknya.
Sosok yang kalem.. Tidak terlalu banyak bicara.
Sosok yang berperawakan kecil, dan kurus.
Serta berkulit gelap.
Dengan tas punggung yang selalu ia bawa kemana mana..
Sosok yang pernah saya banggakan kemana mana saya berada karena akhlaknya..
Sosok yang pernah saya sebutkan namanya dalam doa berkali kali..
Memohon kepada Tuhan untuk bisa disatukan nantinya..
Sosok yang pernah menjadi motivator utama dalam diri saya untuk mengubah diri mwnjadi lebih baik..
Sosok yang tahu basa basi. Lalu menghilang. Ketika saya rindu, ia datang kembali.
Tapi sosok itu hilang kemudian
Terganti oleh sosok lain.
Tiada usah kamu bertanya lagi. Siapa sosok itu.
Sudah beberapa judul postingan ku sebeutkan namanya berkali kali.
Dibandingkan nama sosok itu yang selalu ku tutup rapat rapat.
Dia istimewa..
Dan aku harusnya tau, yang mana yang aku inginkan.
Bukan dalam waktu singkat semudah itu mengumbar umbar komitmen..
Bukan dalam waktu sesingkat itu berani menyentuh..
Bukan dalam waktu sesingkat itu......
Segampang itu mengatakan.
Tapi tak berani ketika orang tua menantangnya hanya untuk sekedar tahu dimana letak keberaniannya atas ucapan "serius" itu...
Dan langsung merubah sikapnya 180' atas saya. Ketika itu saya merasakan pahitnya untuk sekdar penghargaan.
Mungkin benar, saya terlalu polos.
Iya, tapi saya tidak sebodoh dan setidakberharga itu.
Ternyata dibalik kekecewaan yang sangat dalam ini..
Ada harapan yang yang saya sematkan pada sosok ini agar menyerupai sosok itu..
Ada keinginan yang sama diperlakukan oleh sosok ini dengan perlakuan yang saya peroleh dari sosok itu..
Ada hal yang saya jadikan patokan ketika saya berusaha menjalani hubungan dengan sosok ini dan saya masih membandingkannya dengan sosok itu..
Dan sebenarnya saya kecewa oleh harapan saya sendiri. Saya belum bisa menghargai dirinya dengan sebagaimana adanya..
Walaupun begitu ada beberapa hal memang yang tidak seperti itu.
Ada hal hal yang tidak bisa terima. Bukan karena saya mengharapkan dia seperti sosok itu. Tapi pribadi dirinya memang. Yang tidak bisa saya ceritakan disini.
Karena saya sempat merasa bahagia ketika sosok ini datang kerumah setiap akhir pekan..
Saya juga bahagia ketika ia pernah sekali menjemput saya di tempat kerja saya..
Saya juga bahagia ketika jalan jalan dengan dia..
Saya merasa bangga ketika saya dikenalkan dengan teman temannya..
Saya juga merasa seperti nyandu ketika mendengar suara kerasnya melalui telfon malam malam..
Dibalik ketidaksempurnaan seseorang ternyata dia pernah berusaha membuatmu sebahagia itu...
Iya. Hal itu hanya bersifat sementara ketika saya saat ini masih terlalu awal untuk mengenal orang secara "apa adanya"...
Tentang seorang sosok...
Malam ini saya bercerita mengenai seseorang yang pernah saya kagumi selama itu.
Sosok yang mampu bikin saya kesengsem karena begitu lembutnya dan kuatnya argumen yang dikeluarkan ketika saya bertanya sesuatu...
Sosok yang sangat menghargai wanita.
Karena selama saya berteman dengannya tidak pernah sekalipun saya disentuhnya..
Sosok yang tidur di larut malam. Dan bangun di pagi buta.
Sosok yang selalu ada ketika saya butuh sesuatu (buku)
Sosok yang tidak pernah menjudge saya apapun..
Sosok yang tidak aktif di sosial media twitter. Tapi aktif di ukm kampus.
Saking aktifnya serasa kampus adalah rumahnya kayaknya.
Sosok yang kalem.. Tidak terlalu banyak bicara.
Sosok yang berperawakan kecil, dan kurus.
Serta berkulit gelap.
Dengan tas punggung yang selalu ia bawa kemana mana..
Sosok yang pernah saya banggakan kemana mana saya berada karena akhlaknya..
Sosok yang pernah saya sebutkan namanya dalam doa berkali kali..
Memohon kepada Tuhan untuk bisa disatukan nantinya..
Sosok yang pernah menjadi motivator utama dalam diri saya untuk mengubah diri mwnjadi lebih baik..
Sosok yang tahu basa basi. Lalu menghilang. Ketika saya rindu, ia datang kembali.
Tapi sosok itu hilang kemudian
Terganti oleh sosok lain.
Tiada usah kamu bertanya lagi. Siapa sosok itu.
Sudah beberapa judul postingan ku sebeutkan namanya berkali kali.
Dibandingkan nama sosok itu yang selalu ku tutup rapat rapat.
Dia istimewa..
Dan aku harusnya tau, yang mana yang aku inginkan.
Bukan dalam waktu singkat semudah itu mengumbar umbar komitmen..
Bukan dalam waktu sesingkat itu berani menyentuh..
Bukan dalam waktu sesingkat itu......
Segampang itu mengatakan.
Tapi tak berani ketika orang tua menantangnya hanya untuk sekedar tahu dimana letak keberaniannya atas ucapan "serius" itu...
Dan langsung merubah sikapnya 180' atas saya. Ketika itu saya merasakan pahitnya untuk sekdar penghargaan.
Mungkin benar, saya terlalu polos.
Iya, tapi saya tidak sebodoh dan setidakberharga itu.
Ternyata dibalik kekecewaan yang sangat dalam ini..
Ada harapan yang yang saya sematkan pada sosok ini agar menyerupai sosok itu..
Ada keinginan yang sama diperlakukan oleh sosok ini dengan perlakuan yang saya peroleh dari sosok itu..
Ada hal yang saya jadikan patokan ketika saya berusaha menjalani hubungan dengan sosok ini dan saya masih membandingkannya dengan sosok itu..
Dan sebenarnya saya kecewa oleh harapan saya sendiri. Saya belum bisa menghargai dirinya dengan sebagaimana adanya..
Walaupun begitu ada beberapa hal memang yang tidak seperti itu.
Ada hal hal yang tidak bisa terima. Bukan karena saya mengharapkan dia seperti sosok itu. Tapi pribadi dirinya memang. Yang tidak bisa saya ceritakan disini.
Karena saya sempat merasa bahagia ketika sosok ini datang kerumah setiap akhir pekan..
Saya juga bahagia ketika ia pernah sekali menjemput saya di tempat kerja saya..
Saya juga bahagia ketika jalan jalan dengan dia..
Saya merasa bangga ketika saya dikenalkan dengan teman temannya..
Saya juga merasa seperti nyandu ketika mendengar suara kerasnya melalui telfon malam malam..
Dibalik ketidaksempurnaan seseorang ternyata dia pernah berusaha membuatmu sebahagia itu...
Iya. Hal itu hanya bersifat sementara ketika saya saat ini masih terlalu awal untuk mengenal orang secara "apa adanya"...
Komentar
Posting Komentar