Langsung ke konten utama

Effort is never betray you!


"Usaha yang lo lakuin ga mungkin menghancurkan lo"

Itu kalimat dateng dari damar oktarini, sahabat bicis yang baru aja wisuda tanggal 12 agustus kemaren..
Setelah kita berdiskusi mengenai susahnya mencari sebuah pekerjaan setelah lulus.
Masing masing ditolak sana sini karena beberapa kriteria yang ditetapkan ga masuk kualifikasi dari kami...
Sedih ga sih?
Awalnya iya.
Lama lama terbiasa..

Dari pembicaraan itu mengalir lah dukungan baik dari damar maupun gue sendiri..

Intinya kekurangan gue sama damar adalah social life kita yang kurang.
Ditambah gue..
Fisik yang ga secakep damar..hiks..

Tapi dalam hati sih tetep yakin..
Pasti ada perusahaan nanti yang mencari isi otak gue, kemampuan gue, bukan wajah gue...

Itu yang selalu gue ulang ulang dalam pikiran gue sekarang..

Kemudian sampai pada saat kemarin begitu gue mendapatkan telfon untuk psikotes oleh sebuah perusahaan pada hari jumatnya, gue tolak.
Karena bentrok sama jadwal gue bantu mama yang ada acara arisan di rumah..
Hopeless lah gue..
Dalam hati gue mikir "gile bener gue udah berani minta tunda psikotes ckckc"

Enggak lama setelah itu ternyata kesempatan itu masih datang ke gue.
Perusahaan itu sms lagi.
Supaya datang hari kamis..
Jam 08.00 pagi...
Akhirnya setelah gue browsing tentang perusahaan itu lebih lanjut dan meminta saran ke papa dan mama gue pergi.

Esok harinya gue berangkat jam 6 pagi..
 Dengan baca bismillah gue cabut...
Gue naik kendaraan yang selama ini gue hindarin ; transjakarta.
Ke tempat yang gue hindarin juga ; senayan.

Dengan tampang celingak celinguk gue beranikan diri nanya sama orang yang lagi jalan ke arah situ. Berharap ada yang bisa nunjukin jalan...
Alhamdulillah ada ibu ibu yang nganterin heheh..
Rejeki anak sholehah.
Wkwk...

Akhirnya sampailah pada lantai 12.

PT. Eisai Indonesia

Itulah nama perusahaannya.
Sebuah perusahaan farmasi dari jepang.

Dan gue dateng paling telat pagi itu. Jam 8.12 baru nyampe.
Tapi sebelumnya gue sksd sama yang sms gue kalo gue telat.
Hyuhhh..

Alhamdulillah..
Selama 4 jam gue culup berhasil menakhlukan psikotes psikotes jahanam itu. *beeh
Dan tibalah saat pengumuman dimana ada 4 orang kandidat selain gue yang menginginkan posisi itu diumumkan..

Gue masih dalam keadaan mabok psikotes setengah sadar ga percaya kalo gue lulus.
Alhamdulillah...

Ternyata sehabis pengimuman itu bukanlah akhir dari segalanya.
Guepun istirahat dan makan siang sa temen yang gagal saat itu.
Dia udah lulus dari bulan juni, sedangkan gue sidangpun belum :(
Rasanya ga enak hati juga sih..
Kayak ngambil jatah orang...

Yaudahlah ya.. Terus yaudahlah yaa lanjut psikotes lagi.
Sampe jam 2 dan akhirnya wawancara jam setengah 5 spre..
Selesai itu..


Gue gempor.


Mana gue pergi dari pagi pake high heels 7 cm..
Ga dapet duduk.
Sumpeksumpekan..

Ya allah... Rasanya itu plong banget ketika lo ditelfon "mbak, besok langsung kerja ya sekalian penandatangan kontrak"

Allahuakbar :')

Ini loh maksudnyaa

Lo usaha,usaha dan usaha..
Jangan malu buat bantu ibu dsb..
Semua itu akan datang pada saat yang tepat..


Termasuk jodoh juga mungkin nanti :p

Enggaklah. Untuk saat ini gue bener bener mau ngejer karir dulu..
Gue kerja yang sungguh sungguh..
Buat bikin orang tua itu bangga sama gue :')
Buat buktiin juga kalo gue layak buat dipertahanin ;'''')))


Selebihnya?
Biar Allah swt yang mengatur...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...