Langsung ke konten utama

Bekerja di media? Siapa Takut!


Assalamualaikum! 

Rasanya sudah hampir dua minggu blog ini tidak ada update-an tulisan baru lagi. Habisnya terkadang waktu buat menulis sekarang sudah sedikit sekali. Begitu ada, saya lebih menggunakannya buat istirahat. 

Alhamdulillahirrabal alamin..

Bismillahirrahmanirrahim..

Loh kenapa dua kalimat saya tulis berturut-turut? Yang pertama pastinya karena amat sangat bersyukur karena Allah SWT memberikan saya lagi-lagi rezeki yang tidak terduga melalui sebuah pekerjaan. Pekerjaan yang sesuai dengan passion saya, pekerjaan yang selama ini saya idam-idamkan dengan bekal yang sudah saya persiapkan dari pengalaman saya sebelumnya. Di bidang yang berbeda dengan sebelumnya. Lalu apa hubungannya dengan judul blog saya kali ini?

Iya, saya saat ini sudah bekerja di sebuah media, tepatnya sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta. Salah satu perusahaan yang berada di bawah naungan Mahaka Group yang CEO nya adalah pemilik salah satuklub sepakbola Italia, Intermilan. Yup, Erick Tohir.
Sejujurnya, saya pernah bermimpi untuk bekerja di TV itu aja enggak. Saya sudah merasakan hopeless dikarenakan...

Ya tidak tahu. Soalnya sebelum saya diterima disini, saya pernah mencoba peruntungan saya di TV swasta yang lokasinya di daerah Kebon sirih, Jakarta Pusat. Nyatanya terjungkal juga kan hanya melalui tahapan seleksi yang pertama. Setelah sebelumnya juga saya berkali-kali mengikuti proses interview kerja. Dimana-mana, dilokasi yang paling mudah saya jangkau hingga lokasi yang sulit untuk dijangkau. Tapi hal itu tidak menyurutkan keinginan dan semangat saya mencari pekerjaan yang benar-benar saya inginkan. Di sisi lain, meskipun masih betah berada di tempat lama, nyatanya ada beberapa hal yang saya kejar dan sudah saya ceritakan di tulisan saya sebelumnya kan, mengenai impian saya dalam lima tahun kedepan.


Nyari kerja itu sulit ya ternyata. Apalagi ya saya sadar, relasi saya tidak terlalu banyak. Jadi yang saya andalkan benar-benar hanya Allah dan doa kedua orang tua saya. Selain dari kualitas diri yang saya miliki. Begitulah. Makanya saya berusaha untuk tidak mengeluh apapun setiap kondisi pekerjaan saya, sepusing apapun pekerjaan saya. Karena saya tahu, masih banyak yang menginginkan posisi seperti saya.

Bahkan beberapa teman saya berceletuk "Kok lo gampang banget sih pindah kerja?" 

Hmm.. Saya sempat bingung juga sih dikarenakan saya enggak mudah buat dapet memang, tapi jarak perpindahan saya dari perusahaan lama ke tempat sekarang hanya hitungan hari. Setelah dua minggu saya menjadi penggangguran. Yah, mungkin juga Allah enggak akan membiarkan saya lama-lama menganggur, bisa kemana-mana pikiran saya nanti, ujung-ujungnya malah menjadi tidak produktif. Hahahah.

Tadinya saya sudah ngebet banget tuh untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan kontraktor, di daerah kedoya. Eh, setelah dua tahap berlalu (setelah interview dengan user) saya tidak mendapatkan kabar apapun ya saya ikhlas. Mungkin bukan rezeki saya, walaupun hati saya sudah klik di sana. Dan bidang yang saya tuju pun salah satunya ya kontraktor itu, setelah farmasi. Kalau kontraktor saya tidak tahu kenapa saya bisa se-ngebet itu dibandingkan dengan bidang-bidang yang lainnya. Kalau farmasi sudah jelas, pengalaman saya sebelumnya di bidang itu soalnya. Eh kecemplungnya di media malah, bidang yang saya "tidak mungkin-kan" dari awal.

Allah SWT mempunyai cara tersendiri untuk menjadikan sesuatu yang tidak mungkin akhirnya menjadi mungkin.

Banyak banget hal baru yang saya temui disini. Yang seratus delapan puluh derajat berbeda dari yang sebelumnya. 
Pertama, posisi yang dicari (karena saya sebagai recruiter) di media itu beragam dan masing-masing memiliki kriteria tersendiri. Awalnya sih kaget, setelah dua minggu toh saya sudah berhasil mengisi satu posisi yang kosong tersabut. Kalau ditempat sebelumnya saya hanya fokus untuk mencari MR saja, walaupun pernah juga mencari posisi yang lain. Tapi itu jarang banget.
Kedua, jam waktunya. Haha, Ini nih yang menjadi perhatian saya saat ini. Biasanya sih saya berangkat kerja jam 05.30 tapi jam 16.00 sudah bisa pulang. Karena fleksibel waktunya. Nah, kalau disini masuk jam 08.30 dan pulang jam 17.30.. Otomatis, sepagi apapun saya berangkat, pulangnya juga tetap jam segitu. Makanya, saya minta maaf banget kemarin tidak dapat menghadiri undangan IHB Talk Show dari Indonesian Hijab Blogger. Waktunya ketika saya masih di jam kerja soalnya. Huhuhu.

Tapi ada yang enggak berbeda sih. Adanya mushola yang cukup nyaman di dalam kantor membuat saya meneruskan kebiasaan lama untuk tetap dhuha dulu di pagi hari. Karena, selain tempat bekerjanya, saya juga melihat mushola sih dari sebuah perusahaan, Hehehe. Setelah itu baru toiletnya.

Sama daerahnya. Kalau sebelumnya saya di Senayan, sebelahan sama Plaza Senayan, sekarang saya di kawasan SCBD, Sudirman. Kalau ke Pasific Place sih tinggal loncat aja. Lokasi di daerah sana gampang banget diaksesnya sodara sodara. Sebagai pengguna angkutan umum sejati saya tinggal milih, mau naik bis, transjakarta atau kereta. Banyak pilihannya kan? XD

Bismillahirrahmanirrahim, semoga pekerjaan saya saat ini dilancarkan terus.
Dimudahkan untuk setiap prosesnya (yang sejujurnya selalu deg-degan ketika user membutuhkan karyawan baru dengan cepat) :D

Okey deh..
Karena waktu udah menunjukan pukul 01.11 malam, dan saya mengantuk. Nanti akan saya post lagi di lain waktu. Oh iya, saya kalau mengepost lowongan kerja enggak masalah kan ya? 

:))

Jak-TV



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...