Langsung ke konten utama

Hidup itu berjuang!

Hidup itu perjuangan.

Buat yang mau merasakan kemajuan dalam hidupnya.
Enggak bisa dipungkiri, terkadang rasa lelah yang teramat sangat menjadi teman sehari-hari.
Mau tidak mau, senang tidak senang harus dirasakan dalam satu waktu.
Tapi Insya Allah ketika keikhlasan menjadi landasan setiap kita melangkah, setiap kita melayani orang dalam bekerja, kemudahan lah yang kita dapatkan.

Saya juga terkadang masih suka tidak percaya bahwa saya telah melalui hidup dengan seperti ini.
Tidak bisa disebutkan dengan perjuangan tanpa henti sih,
Tapi saya bersyukur bahwa semangat saya untuk tetap melangkah seletih apapun yang saya rasakan masih ada.

Masih teringat di kepala saya ketika saya harus menjalani kuliah sambil kerja selama dua tahun, dengan pekerjaan yang sangat diluar kepasitas saya pada awalnya. Tapi nyatanya? Alhamdulillah saya berhasil melalui itu semua dengan baik. Tanggal 19 Desember nanti, secara resmi saya akan dinyatakan sudah lulus sebagai sarjana.

Skripsi saya kebut, hanya dalam waktu empat bulan saya berhasil untuk menyelesaikannya. Sebelum benar benar selesai, nyatanya saya kembali bekerja di perusahaan Jepang, walaupun dengan status internship.
Hingga saat ini...

Di saat teman-teman yang lulusnya barengan dengan saya masih mencari pekerjaan, saya tinggal bertanggung jawab dengan pekerjaan saya.
Nyatanya mimpi-mimpi saya sedikit demi sedikit dikabulkan dengan cara yang luar biasa sih.
Kalau dulu saya sempat merasakan makan hanya dengan nasi + kerupuk, sekarang....

Kayaknya keprihatinan yang sempat saya jalani terbayarkan..

Begitu pula yang sekarang adik saya nomor dua (setelah saya) rasakan.
Saya tidak menjalankan seperti yang ia jalankan sih, tapi saya melihat bagaimana dia berjuang setiap harinya belajar, membantu ibu saya (mengantar kan pesanan galon) setiap hari ataupun ketika saya dan ibu meminta tenaganya untuk mengantarkan kami.

Buat anak laki laki seusia dia ( saat ini 18 tahun ) mungkin akan sangat jarang yang mau melakukan apa yang dia lakukan..
Malu, minder dan sebagaimananya.

Alhamdulillah sekarang dia bisa mendapatkan apa yang tidak bisa saya dapatkan dulunya, masuk sekolah negeri. Iya, saat ini dia ngekost di daerah Purwokerto dari minggu lalu.

Ibu saya yang masih saja enggak rela bahwa anak laki satu satunya jauh dari rumah. Tapi ya balik lagi ..

Hidup itu perjuangan.

Ya begitulah.
Hidup itu berjuang.

Berjuang menahan diri.
Berjuang memerangi rasa malu.
Berjuang mengatasi rasa minder.
Berjuang dalam pengaturan energi, waktu dan emosi.
Berjuang dalam segala hal.
Berjuang untuk suatu hal yang patut diperjuangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Medical Representative

Sewaktu saya bekerja menjadi Sales Customer Opticians di Kimia Farma, tentunya melayani pelanggan itu adalah harus yang sebaik-baiknya. Lalu, yang saya ingat adalah ada laki-laki yang waktu itu katanya sedang menunggu dokter mampir ke tempat saya, melihat-lihat frame katanya. Sebagai sales di tempat tentunya saya sambut dong itu orang. Saya layani sebaik-baiknya. Eh ternyata dia cuma melihat-lihat saja. Begitupun dengan besok-besoknya. Lama lama saya KZL juga kan. Akhirnya saya berani untuk bertanya masnya ini siapa. Terus dia menjawab saya dari Ka*Be. Waktu itu saya enggak ngeh, tapi memang begitu dokter umum yang buka praktek di Kimia Farma datang, biasanya dia buru-buru langsung menemuinya. Nah. Itu perkenalan saya yang pertama dengan seorang Medical Representative. Lalu, saya juga kebetulan dekat dengan SPG yang ada di apotek saat itu. Cerita-cerita lah kita. Salah satu SPG mengaku adiknya menjadi MR sekarang dan udah tajir. Punya motor bahkan. Saya bingung kan dengan is...