Langsung ke konten utama

Dear Kamu 💔

Cuaca malam ini sungguh bikin meringis.

Sedikit rintik hujan menemani secangkir es kopi siap menemani dinginnya sendu.

Sendu kali ini bukanlah yang pertama. Semenjak mengenal sosok kamu.

Benar kata salah satu tulisan di twitter, ketika patah hati di usia 20an itu jauh lebih menyakitkan dibandingkan usia belasan.
Aku pun tidak tahu alasannya.

Flashback ke masa empat bulan lalu, ketika untuk pertama kalinya aku mengobrol di dekat ruanganku dengan alasan kamu ingin mengambil cuti.

Yang aku tahu waktu kamu pernah dekat dengan teman kantor juga yang aku kenal juga.

Ah, tidak masuk ke dalam rencanaku waktu itu kamu akan mengambil bagian sebesar besar dari perasaan ku saat ini. Terlebih saat itu aku masih harus berjuang mengobati luka hati akibat patah hati yang tidak aku kategorikan dalam patah hati yang sebenarnya.

Kita semakin intens komunikasi, walaupun hanya sebatas chat BBM, tapi kamu berhasil menjadikan "ketidakbiasaan" menjadi "kebiasaan"..
Menjadikan "kehadiranmu" selalu aku nantikan.

Mungkin buat yang lain hal hal sederhana, tapi semua yang kamu lakukan, aku hargai itu. Terlepas dari tulus tidaknya saat itu. Aku merasa terbang.

Mungkin hanya sekilas itu yang bisa aku ceritakan, biar saja tersimpan dengan baik loker yang bernama "kenangan"...

Tapi tidak dengan nyokap yang selalu menanyakan kabarmu setiap saat, membuat dada sesak.

Dear Kamu,
Kamu harus bahagia, aku berdoa untuk itu.

Dari aku, 
Yang pernah kamu bahagiakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...