Langsung ke konten utama

HIJAB

"kamu pake kerudung?"
"enggak panas apa?"

dulu, itu kata kata yang sering gue ucapin buat cewek cewek yang pake kerudung alias tutupan kepala yang diwajib-in oleh Allah swt dan RasulNya di dalam quran.

dan semenjak kira kira dua setengah tahun yang lalu, hati gue tergerak buat mengenakannya.

karena apa?

karena nazar sih, sebenernya.

sejak lulus sekolah menengah atas kan gue pingin banget banget masuk ke salah satu sekolah kedinasan keuangan di bintaro.
dan gue pun les di sana, tinggal di rumah bude untuk jangka waktu sebulan sampai tes itu dilaksanakan.

selama itu gue bertemu cewek cewek yang berhijab panjang panjang.
entah kenapa di pikiran gue malah mengatakan seperti ini "kok mereka cantik ya pake jilbab dengan gaya seperti itu?"

setiap hari ketemu yaa jelas mempengaruhi gue banget kan ( apalagi emang dasarnya gue gampang banget terpengaruh )

ya sempet gue bernazar kayak gini "ya allah, kalo aku keterima di sini aku mau pakai kerudung"
terus, keesokan harinya gue pake jilbab tuh. tapi baru yang kerudung "bergo" alias yang langsung pake.
dan syukur alhamdulillah baju gue banyak yang berlengan panjang :')

sebulan kemudian, gue dinyatakan ga lulus :''''(

tapi alhamdulillah ga mengubah gue untuk engga pakai jilbab.

jilbab bikin gue nyaman :)

gue ngerasa aman, ga dilecehkan dan berharga.

setelah itu gue mikir, engga perlu siap-ga siap untuk memakai jilbab. jika lo ngerasa diri lo berharga ya segeralah berjilbab :))

memang ga segampang kita membalikan telapak tangan sih, kadang gue masih sempet "ya allah, pengen deh aku lepas jilbab"
apalagi kan sejak masuk kuliah, di kampus gue kan lebih banyak yang ga pake jilbab dan mereka cantik cantik >.<
aaaaaak *galau*

tapi lagi lagi alhamdulillah di kampus gue yang baru gue ketemu pertama kali sama temen yang sekarang jadi salah satu sahabat terbaik gue, fuji buat tetep istiqomah memakai jilbab.

"tapi kan ji, aku juga ga bener bener amat buat pake jilbab, masih suka ngegosip, pacaran. liat deh mereka yang rambutnya panjang panjang, cantik banget."

aku cerita deh sama dia semua kegalauan aku selama ini.
trus ga lama dia ngirim notes di facebook yang bikin gue terenyuh.
haha. pengalaman yang sama :D

ya semenjak itu gue putuskan untuk tetep istiqomah berjilbab :)
apalagi mulai semester satu gue ikutan salah satu UKM di kampus yang rata rata anggota wanitanya memakai hijab semua :) ya tapi sayangnya saat ini (semester 5 ) gue udah ga pernah ikutan kegiatan di ukm itu.

ini pas gue lagi hard rock, simple kan ? masih pemula :D 

mulai belajar mgotak ngatik hijab :D 
standarnya gue pake pas buat ke kantor :)

pas lagi mood aja buat dandan :D

ini, ngasal abis -_-

pertama tama kalinya pake jilbab ini looh sama fuzi :D

sama fuji lagi :'D

aneh ya? :(

pas mau buka puasa dikanto pusat ceritanya dandaan


cesa :D




haaaaaaaa selesai sudah gue berceita tentang #myhijabstory nyaaaa, nanti lain kali gue sambung kalo ada mood buat nulis lagi hehehe :D

oia, cuma sekedar sharing, dengan mengenakan jilbab ga instan kok lo langsung berubah jadi wanita muslimah yang benar benar muslimah. tapi secara otomatis, diri lo malu. termasuk gue :D sekarang mikir mikir dulu buat melakukan sesuatu nyaa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...