Langsung ke konten utama

After two months...

Assalamualaikum!
Well, sudah hampir dua bulan saya hiatus dari dunia perblog-an, begitu banyak yang ketinggalan pastinya. Kehilangan ide, waktu dan materi pastinya yang membuat saya tidak mampu untuk mencurahkan sebagian dari isi kepala saya selama dua bulan ke belakang tersebut.

Menjelang usia dua puluh tiga nantinya, ada hal hal yang harus saya lebih rapihkan kembali dari tahun tahun sebelumnya. Enggak bisa dipungkiri, saat ini saya fokus ke karir. Sempat terfikirkan untuk mencoba kesempatan di perusahaan sebelumnya tapi saya memikirkan kembali tanggung jawab yang saya emban disini. Enggak munafik memang, faktor materi menarik saya untuk segera angkat kaki dari perusaahan sekarang. Tapi yaa.. am i money oriented or job oriented ?

Saya ini tipekal orang yang mengingat. Masih teringat di memori saya ketika atasan saya saat ini mempercayakan “posisi” ini ke saya. Dan saya berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan beliau dengan bekerja secara sungguh-sungguh, walaupun mood anak-anak saya sempat timbul kembali tapi beliau masih mau mendorong dan mengingatkan saya untuk tetap fokus.

Begitulah.
Saya juga enggak mengerti kenapa malah sering terjadi konflik dengan orang tua akhir akhir ini terutama dengan ibu saya sendiri. Ini sempat membuat saya berkali kali kepikiran untuk angkat kaki di rumah karena saya merasa ideal nya saya ya berbeda dengan idealnya ibu saya. Selama saya masih ikut orang tua, ya saya wajib mengikuti perintahnya. Hal itulah yang membuat saya akhirnya berbaikan kembali dan Alhamdulillah kondisi saat ini sudah lebih baik. Jauh lebih baik.

Dari dua masalah di atas, keluarga dan pekerjaan sama sama membuat saya berfikiran untuk “pergi” yang dimaksudkan untuk menghindari masalah tersebut. Namun nyatanya saya memilih stay untuk menghadapi masalah tsb secara baik. Dua dua nya bisa kehandle, walaupun di awal awal sangat menguras pikiran dan emosi #lebay....

Dan yang ketiga yang sebenarnya menghabiskan banyak waktu saya adalah soal romantic. Saya membuka hati kembali, untuk orang yang tidak pernah saya kehendaki sebelumnya. Saya dijungkar balikan dengan semua hal yang ada padanya yang membuat saya kagum sekaligus menghela nafas “oh, ya sudahlah” hehehe.
Orang yang mampu membuat saya selalu deg-degan setiap ketemu. Orang yang mampu membuat saya mau berkorban demi kebaikan. Orang yang mampu membuat saya menerima orang lain secara utuh. Tapi nyatanya orang yang tidak mampu menghargai saya.

Sedih mah kalau diceritain. Haha.
Tapi kalau soal yang satu ini saya harus “pergi” memang. Saya ini bukan tipe perempuan yang mau lama-lama galau dengan soal beginian. Cukup masalah saya hanya berkutat di keluarga dan pekerjaan. Kalau udah merasa tidak “click” ya sudahlah ngapain diteruskan. Apalagi soal penghargaan dalam sebuah hubungan yang menurut saya itu cukup penting. Penghargaan dalam hal ini bukan melulu soal reward loh. Tapi rasa saling memilikinya, rasa saling percaya, rasa saling membutuhkan dan menganggap kamu itu ada.
Itu yang ga saya dapat.
Hmm..
Alasan comeback saya dalam dunia penulisan kali ini adalah banyaknya film dan novel yang belum saya review!
Hahaha.
Hari ini saya membuka kembali blog saya dalam sebuah draft.

Draft yang menjadikan alasan kenapa saya akhirnya menulis lagi.


Untuk ingatan yang selalu tertumpuk oleh kenangan baru.

Saya menuliskannya lewat blog ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...