Langsung ke konten utama

Day-1 : 30 days writing challenge



Hi!

Jadi, berhubung jakarta kembali ke masa masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) terkait dengan Corona, anak anak twitter tuh pada bikin draft list kayak gini. 

Harusnya, mulainya dari kemaren kaaan, karena PSBB edisi kedua mulai dari tanggal 14 September lalu, tapi berhubung mood nulisnya baru enak sekarang yaaa akhirnya kudu molor sehari, here we go~~


Describe your personality.


Who i am? 

Sebenernya kepribadianku tuh menyesuaikan sih, dengan yang ada di sekeliling. Aku bisa introvert, bahkan bisa jadi extrovert. Banyak hal yang mempengaruhi tapii... yang jelas sekarang aku lebih banyak buat nyimak aja. Memperhatikan keberadaan orang orang di sekelilingku. Udah engga terlalu membawa suatu hal itu jadi serius banget, semua bisa lebih selow buat menghadapi sesuatu.

Sadar dengan sesadar sadarnya, kepribadian kita tuh dipengaruhi banget sama pola asuh orang tua dan lingkungan pergaulan. So, kalau mau liat asli nya itu orang yaa liat dari orang - orang disekitarnya. ya ga sih?

Begitupun aku,

Didominasi sama kepribadian ibuku yang emosional parah, dan ini bikin aku mikir, dan mengusahakan untuk berubah pelan pelan. Karena, buatku yang 23 tahun hidup bersama orang yang selalu emosian, itu engga enak. Sangat engga enak. Bukannya aku mau menyalahkan ibuku loh ya, tapi begitulah kenyataannya, Dia emosional dan pemarah, dan engga akan berubah sampai kapanpun, makanya, aku yang notaben adalah orang yang kena dampak dari kepribadiannya yang kayak gitu yaa enggak mau juga kayak gitu, meski masih ada beberapa side yang memang terbawa juga pada akhirnya.

Back to me yaa, 

Saat ini masih belajar sih, buat jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya, terlepas dari masa lalu yang ngebentuk, Meski sesekali terbawa, tapi harus maju lah selangkah demi selangkah.


Huaaaah, 

Rasakne otakku ndak mampu lagi buat ngeluarin yang berat berat kwkw. Tulisan ini dibuat sehabis ngerjain kerjaan kantor jadi yaaa maklum ya. Heheh. 

Besok besok kalau bahan cerita udah ada di kepala untuk memperbaiki tulisan ini pasti kurevisi deh. 


Thank you~



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...