Langsung ke konten utama

Work Hard

Saya mau melanjutkan sekolah saya.
Saya mau sukses di masa depan, bukan untuk saya sendiri melainkan untuk anak anak saya, keturunan saya nantinya.
Karena saya mengerti sekali jenjang pendidikan menentukan sekali karir ke depannya orang tsb.
Saya pernah kerja dengan menggunakan ijazah sma dan gaji yang saya dapatkan ya setara dengan ijazah saya itu.
Begitu dengan saat ini, saya selesai menamatkan gelar saya, dan gaji saya mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Apalagi nanti jika gelar kedua saya bisa saya dapatkan..
Saya bukan ambisius sebagai perempuan..
Saya begini karena saya pernah merasakan betapa sulitnya kehidupan ini, bahkan dari saya kecil. Usia yang seharusnya saya pakai senang senang tanpa memikirkan masalah ekonomi harus saya terima kalau saya tidak bisa sama dengan anak anak lain.
Saya tidak mau anak anak saya merasakan hal yang sama dengan sama dulu.
Di saat orang tua memang belum siap dengan materi maupun mental ketika menikah.
Itu yang saya hindari.

Enggak masalah saat ini saya harus mulai kerja keras, menabung untuk kuliah saya lagi.
Yang penting ke depannya hasilnya sebanding.
Tentunya itu kembali pada doa dan restu papa dan mama saya, orang yang telah melahirkan saya.

Kenyangnya menelan ketidakenakan hidup mengajarkan saya bahwa untuk bisa enak maka kerja keras itu adalah syarat mutlak.
Walaupun itu akan mengurangi waktu saya untuk have fun saya masa muda yang dihabiskan oleh kebanyakan rekan rekan seumuran, tapi saya rela mempertaruhkan itu semua.


Beruntungnya saya begini karena papa lah yang mencotohkan etos kerja keras itu ke keluarganya.

Salah satu tekad saya ya itu. Bisa selesai sebelum usia 24, karena di usia itu sepertinya saya mulai memikirkan rencana menikah.
Siapa sih yang tidak mau menikah?

Salah satu step hidup yang paling fundamental juga, dan babak baru kehidupan sbg seorang wanita.
Dan untuk ini saya ga mau main main. Saya percaya Dia sudah menyiapkan seseorang buat saya, saya saat ini hanya berusaha menjadi pantas untuk orang itu.
Orang yang melalui restu orang tua saya menjadi pwndamping saya dunia akhirat.
As mature as you, as simple as something you want...
Sosok yang seiman dan memiliki pengetahuan luas berdasarkan ilmunya
Sosok yang bisa menghargai saya apa adanya.
Sosok yang menyayangi saya dan keluarga saya.
Sosok pekerja keras.
Sosok yang mampu mengimbangi saya.

Karena sudah sekali bertemu sosok yang diluar pola hidup saya, cara hidup saya. Maka mungkin, sosok yang memiliki cara hidup yang mirip dengan saya adalah kesimpulannya.
Kerja keras, serius dan bertanggung jawab.

Entah kapan Tuhan mempertemukan saya dengan sosok itu.

Saya hanya bisa berdoa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...