Langsung ke konten utama

Si Mini



Hai!
Rasanya udah lama banget enggak cerita melalui blog ini.
Begitu mau nulispun disambi juga sambil main Line Hidden Catch. Hueheheh...
Inipun sambil minum secangkir white coffee dan sebotol air putih dingin.
Kenapa jadi ngalor ngidul gini yah? :p
Sebelumnnya ada beberapa hal yang pengen gue bahas sih, semoga waktu di akhir pekan ini cukup untuk menyelesaikan semuanya.

By the way,
Si Mini gue (pangilan buat hape) kemaren rusak, dan enggak tanggung-tanggung. Hal ini berimbas pada mesin di dalemnya. Bisa karena over cash, atau software yang crack ketika dalam proses downloading.
Awalnya sih lagi main game line, trus tiba tiba layarnya enggak nyala alias off. Karena pada awalnya gue anggap biasa ini si mini hang ya gue lakuin apa yang gue harus lakuin.
Mencopot baterai.
Lalu gue pencet tombol yang di sebelahnya lagi, yang lama.
Enggak nyala nyala juga ya akhirnya gue coba untuk cash lagi yang lama eh sampe besok ga nyala juga.
Gue coba pake cara konvensional (HAHA) : memasukan si mini pada beras di ember jualan mama :D
Gue copotin semuanya trus dimasukin dan gue tinggal itu potongan potongan si mini di dalam rendeman itu semaleman dengan niat semoga besok sudah baik baik saja.

Dan emang harus tidak baik baik saja sepertinya.
Si mini gue minta jajan sepertinya. Dan ternyata itu ga murah. Sangat tidak murah.
Oke, kalau gue beli itu mini dengan kepala tiga, maka karena service ini jadi kepala empat. Menyedihkan memang, dan timingnya pas banget gue baru dapet gaji. Hiks ... hiks...
Berhubung gue masih sayang sama isi mini karena rasa mendapatkannya yang susah banget dan bentuknya yang mirip sama si pemiliknya (bulet dan pendek) akhirnya gue memutuskan. Ysudahlah... kasian juga si mini. Dan gue juga butuh banget soalnya!

Yah, setelah tiga hari hp gue di opname dan sekarang sudah sembuh total dan banyak pelajaran yang bisa gue ambil dari situ.
Maaf ya mini, aku ga menjagamu dengan baik.. padahal kamu udah memberikan aku banyak hal selama setahun ini, dari patjar sampai kerjaan. Hiks.
Maaf ya mini, aku malah terus memaksamu terus aktif bahkan pada saat kamu sedang diisi tenaganya lagi.
Maaf ya mini, kamu belum bisa kumanfaatkan dengan baik, untuk kepentingan yang baik. Isimu hanya game dan media sosial. Paling banter, Al Quran..

Yah, kalau si mini bisa ngomong mungkin dia udah marah marah.
Umur baru setahun, tapi udah masuk rumah sakit (Samsung Service Centre) adjah..
Tapi, ya selalu ada hikmah dari rusaknya mini kemarin.
Jadi lebih pengen menjaga dia lagi supaya ga rusak kembali.

Mungkin kayak gitu kali ya kalau hubungan yang udah rusak dan jika dikasih kesempatan kita bisa lebih menjaga lagi #IniBukanCurhat.

Dadah~~
Sekian dulu yah cerita mengenai si mini...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

Manusia terbaik yang pernah kumiliki

Juli, tahun 2016..                  Kamu membawaku ke sebuah kedai kopi di pinggir jalanan pasar minggu. Setelah pulang kantor di hari itu, kamu menjemputku di halte yang tidak jauh dari kantor, bersembunyi demi menjaga hati yang saat itu masih kamu jaga.   "Mau pesan apa?" tanyamu. Sembari melipat jaket merahmu yang super tebal itu. Aku hapal banget jaket merah itu, jaket yang selalu kamu gunakan ketika kamu on duty .   "Hmm, hazelnut deh coba, es yah. Aku lagi enggak mau begadang malam ini. Mau yang ringan ringan aja." kataku, menjelaskan.   Tidak lama setelah itu, kamu pun memesan minuman kopi untuk   berdua kepada barista yang ada di situ sekaligus membayarnya. Lalu kembali ke tempat kita duduk, di sisi pojok menuju pintu keluar kedai itu.   "Jadi kamu mau ngomongin apa?" tanyaku. Sambil memasang muka sejutek-juteknya. "Jangan jutek gitu dooong ndut , kamu makin ...

more than this

I’m broken, do you hear me? I’m blinded, ‘cause you are everything I see, I’m dancin’ alone, I’m praying, That your heart will just turn around, And as I walk up to your door, My head turns to face the floor, ‘Cause I can’t look you in the eyes and say, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, Can love you more than this If I’m louder, would you see me? Would you lay down In my arms and rescue me? ‘Cause we are the same You save me, When you leave it’s gone again, And then I see you on the street, In his arms, I get weak, My body fails, I’m on my knees, Prayin’, When he opens his arms and holds you close tonight, It just won’t feel right, ‘Cause I can love you more than this, yeah, When he lays you down, I might just die inside, It just don’t feel right, ‘Cause I can love you more than thi...