Langsung ke konten utama

Kartu merah untuk Gerrard



Pertandingan Manchester United-Liverpool semalam benar benar seru dan berakhir bahagia (buat saya). Akhir pertandingan ditutup skor 2-1 untuk kemenangan Manchester United.
Well, biasanya setiap saya menonton pertandingan, biasanya MU akan kalah. Makanya ketika semalem menang, saya luar biasa leganya. Tidurpun nyenyak. :))

Bertanding di Anfield, Mu tampil dominan dengan menguasai hampir sepanjang pertandingan. Semalem saya sempat terlewat dengan goal pertamanya Juan Mata di menit ke empat belas dikarenakan saya harus memijit kaki ibu saya dulu. Rutinitas tiap malam.

Oke, ketika goal pertama terjadi adik dan ayah saya diam. Saya tahu mereka anti MU. Terutama adik saya, dia Liverpundilan (sebutan untuk penggemar Liverpool).
Lalu saya memberanikan diri untuk menonton pertandingan tersebut dengan perasaan harap-harap cemas. Karena pertandingan ini sangat krusial buat kedua klub yang ingin mempertahankan posisi ke empat demi masuk ke zona Liga Champion di musim depan.

Oke. Babak pertama hanya ada gol untuk MU.
Lanjut ke babak kedua.

Menit 45.00 Steven Gerrard masuk.

Lalu di menit 45.44 (kurang lebih seperti itu) doi melakukan pelanggaran dengan menginjak kaki andrea harera ketia duel merebutkan bola. Nah, disini menurut saya sih entah terlepas sengaja ataupun tidak, kartu kuning lah cukup. Ini langsung merah.



Sedikit sedih sih. Banyak terkejutnya.
Soalnya pertandingan itu menjadi pertandingan terakhirnya Gerrard melawan MU bersama Liverpool karena musim depan dia harus pindah.
Belum semenit pula dia harus keluar lapangan.

Sedih saya sedih..
Tapi yah, dikeluarinnya Gerrard lumayan membantu sih buat kemenangan MU.
Lanjut babak kedua, MU goal lagi.

Lagi lagi lewat Juan Mata.
Goal yang berkelas menurut saya, karena di awali dengan umpan-umpan matang Rooney-DiMaria baru diselesaikan dengan sempurna melalui tembakan saltonya doi menurut saya itu susah sih kalau pemain tersebut tidak menghitung timing yang tepat.

Mata berbeda.
Saya rasa Chelsea harus menyesal menjual Mata ke MU.

Liverpool sempat membalas melalui Daniel Sturidge. Harus saya akuin sih, pemain yang satu ini bakal cemerlang ke depannya. Teknik sama kecepatannya mumpuni.
Disini saya agak cenat-cenut karena ya kalau tim lawan bisa menyarangkan satu goal aja bisa bisa akan terjadi goal lagi. Karena mereka akan termotivasi melalui goal tersebut.

Alhamdulillah enggak.

Malahan harusnya skor menjadi 3-1 untuk Manchester United andaikan Rooney enggak gagal mengeksekusi tendangan pinaltinya.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Event : JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017

Yeaaay, Event pertama kelar. Dan lanjut ke event selanjutnya. Yah, karena saya bekerja di stasiun televisi lokal yang lebih banyak acara yang bersifat news, event ini tidak jauh - jauh dari event politik,eh tapi enggak ada politik-politiknya sama sekali sih. Enggak ada kampanya, enggak ada debat. Event ini lebih kepada pengenalan lebih kepada calon pemimpin DKI Jakarta 2017 nanti dan peresmian stasiun tv kami sebagai stasiun resmi pilkada DKI dari KPU. Dan saya bekerja di dalamnya. Sedikit bangga. Event ini dinamakan... JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017 Bentuk undangan yang kami sebar. Pemilihan panitianya enggak ada sama sekali dilibatkan. Tahu-tahunya nama saya ada di dalam susunan LO atau Liasion Officer bareng Dian, Mas Eko dan Aisyah. Dasar Pak Okie.. Mana saya tahu kan liasion officer itu apaaaaa dan tibatiba dicemplungin gitu aja.Ternyata setelah saya baca baca lagi, LO itu penghubung antara pihak yang diundang dengan penyelenggara acara. Setelah prakteknya

Fokus

fokus buat skripsi :') fokus buat selesai kurang dari setahun lagi :') fokus buat mencari penghasilan yang lebih besar lagi :') fokus buat bahagiain diri sendiri :') focus buat segalanya.... hingga tidak terasa ada yanfg terjatuh.. hati. PRANG!!

Kisah Sepasang Suami Istri dan Kapal Pesial

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami isti berlari menuju sekoci untuk menyelamatkan diri. Sampai disana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakan sebuah kalimat. Sebelum sekoci itu menjauh dan kapal itu benar-benar tenggelam. Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “ Menurut kalian, apa yang diteriakkan sang istri?” Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “ Aku benci kamu!”, “Kamu egois!”, atau “Tidak tahu malu!” Tapi kemudian guru tersebut menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam itu menjawab. Dan ternyata jawabannya diluar apa yang murid lain pikirkan. Murid tersebut menjawab: “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak,’Tolong jaga anak kita baik-baik”. Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu pernah mendeng