Langsung ke konten utama

All You Can Eat : Sushi Joobu

Hai!
Long time no see!

Biyasalah, deadliners yang terbiasa dikejer-kejer kandidat yang musti diisi terus akhirnya membuat saya agak mendiamkan blog ini (ceilah, bilang aja enggak ada topik) :p

Oke, jadi belakangan ini saya sudah mengidam-idamkan makan sushi setelah sekian lama (satu atau dua bulan mungkin) akhirnya terpuaskan hari sabtu kemarin.
Sebelumnya saya sudah beberapa hari saya janjian sama dengan teman saya yang kebetulan adalah "sushi addicted" juga sama seperti saya.
Berdasarkan rekomendasi dari temannya juga waktu itu akhirnya kita berdua memutuskan untuk kesana.

Hari sabtu siang, doi masuk setengah hari dan bela-belain jemput saya dari kantornya yang di daerah Pulogadung ke Pondok Bambu terus pergi menuju ke arah Kelapa Gading yang ternyata melewati kawasan Pulogadung pula. So sweet ya doi :'')

Nama tempatnya Sushi Joobu.


Letaknya ada di Jl. Kelapa Gading Boulevard, Blok WD2 No. 19, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240, Indonesia.

Dari depan enggak terlalu meyakinkan sih, soalnya ada di komplek peruko-an yang ada dipinggiran jalan tersebut. Bagitu masuk juga ternyata sepi. Di lantai bawah hanya ada tiga pengunjung termasuk saya dan sahabat saya.
Akhirnya karena enggak mau ribet naik-turun (alias enggak mau capek) kami memutuskan untuk duduk di meja kedua dari pintu masuk. Di tengah-tengah. Mikirnya sih, biar cepet mesennya dan cepet nyampenya juga (ini sih maruk).

Ini penampakan Sushi Joobu dari dalam.


 Interiornya didominasi warna coklat kayu dan hitam. Buat saya yang emang enggak ngerti masalah dekorasi, sudah cukup nyaman sih dengan suasananya yang cenderung gelap




Penampakan sushi barnya seperti ini loh. Disini para chef menyediakan pesanan dari customernya. Sangat bersh dan tertata.

Tempat duduk saya dan sahabat saya Septi.
Saya memilih untuk duduk berdampingan saat itu dikarenakan....biasalah perempuan, hobinya enggak jauh dari foto foto haha.
Dua kursi untuk duduk dan dua kursi lagi untuk menaruh barang-barang kami seperti helm dan tas. Intinya kami udah sangat siap waktu itu untuk "makan banyak"

Jadi, Sushi Joobu menawarkan paket All You Can Eat dimana kamu dan teman kamu bisa makan sebanyak apapun sushi dengan harga kisaran 139.000++ s/d 200.000++ hingga empat jam setelah orderan pertama. Gimana enggak mabok coba?
Semakin mahal paketnya, semakin banyak variasi sushi yang bisa dipesan. Ehtapi enggak cuma sushi doang sih, ada appetiser semacam salad, rice bowl sampai dessert semacam ice cream.
Untuk minuman enggak termasuk di dalamnya. Alhasil kami memilih ocha aja deh. Tapi refill sampai 5-6 kali. Huahahah!

Siang itu kami memutuskan untuk memesan paket yang seharga 169.0000++

Siang itu kami puas dengan menghabiskan 45 slide salmon sashimi  (daging salmon mentah segar).
Bakalan jadi menu favorit saya deh ini, kalau enggak mahal :p
Kurang lebih lima belas porsi kami habiskan dari siang hingga sore sabtu itu.
Dari pengunjung yang udah makan-datang-udahan kami masih saja disitu.

Emang dasar enggak mau rugi deh ini :3


"Sebagian kecil" dari pesanan yang sudah masuk perut. Sashiminya sangat menggoda :3




Yang di piring hitam entah itu namanya apa (yang ga ada taburan orange-nya) saya enggak terlalu suka. Pokoknya ada skin salmonnya deh!
Ice cream coffee vanilla dan strawberry!


Kesimpulan saya dari siang itu adalah :
- Kenyang banget
- Tekor banget

Tapi worth it lah menurut saya. Karena dalam waktu tuga bulan ke depan sepertinya saya akan puasa sushi sementara waktu (Inshaa Allah...)


Fotonya terpaksa saya edit karena pencahayaan disana agak kurang, jadi muka pabrik minyak saya keliatan jelas buanget. Hehe.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...