Langsung ke konten utama

Cerita Dua Hari

Selamat tanggal tujuh belassss!
Ternyata sudah dua hari enggak ngeblog huhu. Dan udah numpuk aja cerita sebenarnya dari kemaren.
Okeeh, dimulai hari kemarin saya (akhirnya) ke kampus juga setelah dua hari sebelumnya selalu ketiduran di angkutan umum yang membawa saya bablas hingga matraman, padahal kampus saya itu ada di daerah salemba..
Biyuh biyuh..
Kenapa bisa ketiduran? Karena saya pada dasarnya pelor. Hehe.
Enggak juga sih, jadiiiii akhir akhir ini saya sedang menerapkan pola hidup yang baru. Dimulai dari tidur jauuh lebih awal yaitu jam sembilan malam dari yang biasanya setengah dua belas lalu bangun pun jauh lebih awal pula yaitu setengah tiga hingga setengah empat (tergantung kadar capeknya)..
Iya, saya bangun jauh lebih pagi karena ada yang ingin saya kejar.
Ridha Tuhan saya, melalui sholat malam hingga masuk opsi satu di kantor yang akhirnya membuat saya bisa pulang jam empat sore. Hehehehehe

Oke, jadi saya super duper ngantuk sorenya dan hal inilah yang membuat saya ketiduran tadi.
Ngapain saya ke kampus?
Ngambil secarik kertas yang bertuliskan nama, nim, jurusan dan tanggal kelulusan saya hehe. Sudah ketebak kertas apakah itu?
Yup. Itu ijazah sarjana sayaa :))
Tepat empat september kemarin saya telah dinyatakan lulus sebagai sarjana psikologi di sebuah kampus swasta. Berhubung ijazah keluarnya (katanya) lama akhirnya saya menunda nunda untuk memgambilnya.

Foto ini diambil oleh  Senior saya yg saya paksa

Yeaaaay, dimulai dari janjian saya dengan seorang senior se-perjuangan di kampus untuk barengan ngambil ijazahnya pada hari iitu, saya keluar dari kantor dengan super exciteeeeeeed banget. Bukan karena ketemu seniornya, tapi saya rindu kampus saya, tempat saya berkuliah selama empat tahun itu.
Kami janjian untuk bertemu di kampus sekitar jam lima, karena saya berestimasi untuk keluar kantor jam empat dan sampai di daerah Salemba satu jam kemudian (Berdasarkan Survei)...

Ternyata dia datengnya jam empat dan saya tiba di kampus pukul setengah enam. Sungguh enggak enak rasanya :'(
Tapi senior saya itu sungguh sabar hehe..

Dan setelah saya mengambilnya,kamipun duduk sambil makan sate padang di pinggir jalanan kampus. Sungguh kangen dengan suasana seperti itu :))

Suasana yang lumayan bikin penat saya terhadap kerjaan yang cukup ooverloaded agak teralihkan.
Untuk kalian yang bekerja di bagian recruitment, pasti kalian ngerti kan gimana rasanya ketika kalian berada di bawah pressure untuk mendapakan karyawan dalam jumlah yang cukup besar :')
Apalagi mencakup seluruh wilayah di negara yang beribukota jakarta ini. 
Pusing, tapi Alhamdulillah cukup menikmati sih..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Event : JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017

Yeaaay, Event pertama kelar. Dan lanjut ke event selanjutnya. Yah, karena saya bekerja di stasiun televisi lokal yang lebih banyak acara yang bersifat news, event ini tidak jauh - jauh dari event politik,eh tapi enggak ada politik-politiknya sama sekali sih. Enggak ada kampanya, enggak ada debat. Event ini lebih kepada pengenalan lebih kepada calon pemimpin DKI Jakarta 2017 nanti dan peresmian stasiun tv kami sebagai stasiun resmi pilkada DKI dari KPU. Dan saya bekerja di dalamnya. Sedikit bangga. Event ini dinamakan... JUMPA CALON PEMIMPIN JAKARTA 2017 Bentuk undangan yang kami sebar. Pemilihan panitianya enggak ada sama sekali dilibatkan. Tahu-tahunya nama saya ada di dalam susunan LO atau Liasion Officer bareng Dian, Mas Eko dan Aisyah. Dasar Pak Okie.. Mana saya tahu kan liasion officer itu apaaaaa dan tibatiba dicemplungin gitu aja.Ternyata setelah saya baca baca lagi, LO itu penghubung antara pihak yang diundang dengan penyelenggara acara. Setelah prakteknya

Kisah Sepasang Suami Istri dan Kapal Pesial

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami isti berlari menuju sekoci untuk menyelamatkan diri. Sampai disana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakan sebuah kalimat. Sebelum sekoci itu menjauh dan kapal itu benar-benar tenggelam. Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “ Menurut kalian, apa yang diteriakkan sang istri?” Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “ Aku benci kamu!”, “Kamu egois!”, atau “Tidak tahu malu!” Tapi kemudian guru tersebut menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam itu menjawab. Dan ternyata jawabannya diluar apa yang murid lain pikirkan. Murid tersebut menjawab: “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak,’Tolong jaga anak kita baik-baik”. Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu pernah mendeng

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendiri.   Hadir