Langsung ke konten utama

Passion-Ku


Apasih passion?

Menurut arti kata yang saya kutip beberapa adalah :

1. A strong feeling or emotion
2. To give a passionate character to
3. something that is desired intensely

Saya menjumpai tiga kata kunci mengenai passion itu disini. 

Makna Passion 

Passion adalah kombinasi dari kesenangan, kebermaknaan dan emosi.
Bener atau enggaknya sih tergantung yang merasakannya. Tapi menurut saya, iya.
Contoh yang sederhananya adalah "Bekerjalah dengan passion"..
Siapa yang enggak menginginkan pekerjaaan yang benar benar sesuai dengan passionnya dia. Menurut saya, hampir semua orang menginginkannya namun engga semua orang seberuntung itu (baca : orang yang bekerja sesuai dengan passionnya).
Baru baru ini saya melihat status seorang teman SMP saya yang baru mendapatkan pekerjaan sesuai dengan passionnya (itu yang dia tulis)
Dan saya yakin dia benar benar menyenangi pekerjaan itu karena pekerjaan itu memiliki makna tersendiri buatnya (terlebih lagi sama dengan bidang yang ia pelajari dketika kuliah) sehingga pekerjaan tersebut nantinya akan melibatkan emosinya (loyalitas, kerja keras dan motivasi berprestasi).

Saya sendiripun merasakannya, di awal kuliah saya bekerja sebagai SCO (Sales Customer Optician) di slaah satu Optik BUMN di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Disana mungkin saya bekerja seperti SPG namun di counter, jadi saya tidak mencari customer, tetapi customer yang datang pada kita untuk menanyakan kebutuhannya.
Disana saya harus banyak banyak ngomong manis, bujuk-rayu agar customer mau membeli produk yang saya tawarkan (ini sulit) ke mereka. Diperlukan cukup mendalam sih sebenarnya strategi marketing, tapi berhubung saya masuk dengan menggunakan ijazah SMA yaaa saya belajar dari melihat apa yang senior saya lakukan ketika berjualan.
Lumayan capek sih, apalagi saya bukan tipe yang banyak omong atau ceriwis.
Seringkali saya menghadapi kejenuhan dan cenderung malas untuk melakukan penjualan yang diharapkan ketika saya bertemu customer yang potensial.
Yah intinya saya memang bekerja karena terpaksa (pada awalnya) karena pekerjaan itu saya anggap sangat bermakna buat saya yang saat itu butuh pekerjaan.

Setelah saya keluar dari Optik tersebut saya mencoba freelance sebagai tester di Biro Psikologi dekat rumah saya yang saat itu diberitahukan oleh teman saya. Sesuai dengan jurusan saya ternyata enggak membuat pekerjaan tersebut mudah. Tapi well, saya suka. Apalagi yang dihadapi saat itu adalah anak anak SD dan TK. Setiap ada panggilan buat nge-test, saya selalu datang pagi pagi saking semangatnya. Jujur saja, setiap kali saya menjadi tester saya selalu berusaha untuk ada peningkatan kualitas dari cara saya menyampaikan, entah dari cara ngomongnya, memberikan contoh hingga sapaaan. Intinya saya ingin ada yang lebih baik setiap saya ngetes. Disini saya merasakan kesenangan dan emosi yang cukup besar dengan pekerjaan ini tapi well, pekerjaan ini tidak memiliki makna selain ajang pembelajaran saja saat itu.

Dan syukur alhamdulillah,
Saat ini saya mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari HRD di sebuah perusaahan farmasi dengan status internship atau magang. Tapi disini saya merasakan dunia saya yang sesungguhnya. Saya menyukai phone screening walaupun kadang suka boseeeeeen banget tiap hari seenggaknya menelpon 10-20 kandidat dari seluruh wilayah Indonesia.
Apa itu phone screening?
Semacam interview dengan kandidat setelah kandidat itu lolos screening cv atau sortir cv. 
Disini saya harus benar benar memastikan setiap kandidat itu sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Cv yang telah lolos biasanya saya simpan di sebuah folder tersendiri, untuk memastikan bahwa cv tersebut siap di panggil. Lalu, setelahnya saya biasanya random untuk menelpon, sesuka hati saya.
Biasanya daerah yang benar benar membutuhkan akan saya proses terlebih dahulu, sisanya saya keep.
Dalam phone interview itu sendiri banyak hal yang harus digali, seperti motivasinya, seberapa besar pengetahuannya tentang perusaan kami hingga alasan dia keluar dari perusahaan sebelumnya.
Satu kandidat biasanya berdurasi 5-10 menitan gitu, tapi kebanyakan sih lebih dari 10 menit. Ada pula yang bisa hingga 20 menit. Piyuh, pengang deh kuping. Hhahaha.
Kalau dibahas di sini bakalan panjang menurut saya sih, butuh satu judul lagi sih kayaknya buat ngebahas soal HRD dan tugas tugasnyaa..


Intinya sih, saya merasa passion saya memang "bekerja", bukan "berwirausaha"..


Yaaa, saya rasa passion saya emang disini.
Saya menikmati sekali ketika saya harus ngobrol dengan kandidat, membantu mereka mendapatkan pekerjaan dan hingga akhirnya mereka fix bekerja, ada kebahagiaan tersendiri sih di saya.

Dan saya merasakan ketagihan bekerja di bagian ini, dan berencana ingin bekerja di posisi yang sama nantinya di perusahaan yang berbeda dengan kemampuan yang telah diasah disini.
Jadiiiii, apakah kamu sudah bekerja sesuai dengan passion kamu? :D 



Komentar

  1. wahh mantap mbak sukses yah kerja apa aja yang penting halal,,,,

    BalasHapus
  2. iyaa terima kasih yaa. Sukses juga buat kamu :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 3 - A Memory

Ku berjalan di pinggir trotoar sebuah kawasan megah di Jakarta, menunggu mu menjemputku untuk pulang bersama, Kamu tahu, itu pertama kali kita menjalin hubungan diam diam. Kamu masih bersama dia dan hubunganmu yang bermasalah. Dan aku, sendiri. Lamban laun, kamu menyelesaikan hubungan itu dan menjalani hubungan dengan ku tanpa harus diam diam lagi, orang orang kantor pun tahu. Aku tahu, resiko ku saat itu sangat besar, mengambil seseorang yang bukan milikku. Tapi saat itu, dengan segala usaha yang kamu lakukan, berhasil meluluhkan hati seorang nourmalita zianisa. Aku juga teringat, betapa aku masih egois untuk bergantung sama kamu, semuanya harus sama kamu. Survey kost2an saat itu, kondangan, apapun, padahal aku tahu, bergantung itu tidak baik, dan terbukti saat ini, waktupun belum bisa menyembuhkan atau melupakan semua kenangan itu. Karena belum ada kenanga lainnya yang akan menimpaya. Ditambah, kamu yang setiap minggu menjemputku ketika kita mencoba menjalani hubungan jarak jauh. Yan...

ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

  Asus. Hem, pertama kali denger di telinga apa sih yang nyantol di kepala kalian? Honestly, kalo gue langsung kepikiran "brand yang tahan banting" sih. Bukan apa apa, sejarah handphone gue dengan merk tersebut bener bener membuktikan hal itu.  Saat itu, hp gue b ener-bener lompat dan terjatuh dari motor pas jalan, dan masih baik baik aja. Akhirnya mati total ya karena kecemplung di air. Sedih gue tuh.. Eh, kita skip deh ya curcolnya. Yang mau gue bahas di sini itu adalah tentang laptopnya . Dari brand yang sama, Asus.   ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400   Well, produk ini adalah produk terbaik asus untuk di kelasnya. Pada sadar kan? Bahwa semenjak pandemi dan semenjak menjamurnya kehidupan WFA ataupun hybrid system di kalangan akademisi ataupun karyawan perkantoran, kebutuhan akan laptop dengan daily driver yang bertenaga itu tumbuh secara significant?   Dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bisa jadi adalah jawaban untuk kebutuhan itu sendir...

Latepost : Review Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan Terbelah di Langit Amerika. Karya Hanum Salsabila Rais & Rangga Almahendra Gramedia, 355 halaman. Awal mendengar judul novelnya dari seorang Mbak Novia, saya sempat mengerinyitkan kening. Berat sekali sepertinya jalan cerita yang disuguhkan dalam novel itu. Tapi katanya bagus banget. Berhubung belum sempat membeli yaudah lah. Dan saya cenderung membeli karya orang luar dibanding karya anak negeri jadinya benar benar terlewatkan. Sampai pada akhirnya saya menemukan sosok yang bisa diajak untuk sharing buku atau novel di kantor. Dia merekomendasikan novel ini untuk saya baca. Finaly!!! Barter kok kita. Saya meminjamkan novel Tere Liye ke dia juga. Enggak Cuma asal minjem Heheheh. Yang saya buka pertama kali adalah “tentang penulisnya”. Saya baru tau dia ini juga yang membuat 99 cahaya di langit eropa toh. Dia dan suaminya sama sama orang cerdas, menurut saya. Gila belajar. Dalam hati berkata, wajar lah orang pinter jodohnya orang pinter juga. ...