Sebuah rasa yang bernama cinta.
Hai rasa,
Akupun saat ini masih tidak tahu harus menyebut apa untuk kamu..
Untuk kamu yang kurasakan tiap detik..
Untuk kamu yang diam diam selalu kumimpikan..
Apakah ini engkau?
Atau hanya sebatas ilusi ku semata karena rasa ingin merasakan rasa itu lagi.
Hai rasa,
Sejujurnya aku takut memulai lagi. Takut akan rasa sakit itu datang kembali..
Rasa bergetar di dalam dada ini disebut apa ketika aku sedang bersamanya?
Tak tahukan aku sesungguhnya tidak pernah mengharapkan lebih dari sekedar berpapasan? Bertegur sapa dan melempar canda?
Kau memberikanku lebih dari itu.
Hal yang sangat ingin ku lakukan.
Hai rasa,
Bisa tidak engkau tidak keluar dulu sekarang?
Bisa tidak engkau lebih tersimpan lagi di dalam relung hati ini?
Bisa tidak engkau bersembunyi di balik motivasiku untuk menjadi lebih baik lagi?
Tak bisakah engkau rasa?
Teruslah dan tetaplah engkai bersembunyi.
Hai rasa,
Untukmu saat ini aku sangat pesimistic..
Aku tidak mau membuat tanggul rasaku jebol lebih deras, lebih banyak.
Karena pasti akan sia sia di ujungnya.
Tapi dayaku untuk tidak menyadari itu sungguh sangat sangat lemah.
Hai rasa,
Biarkan aku mendoakannya dari jauh.
Dari tiap senyum yang kusunggingkan untuknya.
Dari setiap pertemuan yang terjadi.
Dari candaan yang terlempar ketika aku bersamanya.
Dari iringan langkah kami ketika bersama
Dan
Dari setiap tetesan hujan yang ku harapkan..
Hai rasa,
Izinkan aku menjadi lebih baik lagi..
Aku ingin bersama dengannya..
Tapi rasanya malu sungguh dengan diriku yang sekarang.
Hai rasa,
Datanglah ketika aku butuh. Membutuhkan untuk mewarnai hidupku..
Dan untuk selamanya.
Hai rasa,
Izinkan aku mengatur diri lagi dan lagi.
Izinkan aku menjaga pandanganku..
Hanya untuk menjaga agar rasa itu tidak membuncah.
Rasa yang kurasakan saat ini mungkin tidak akan pernah tersampaikan kepada yang kurasakan.
Namun, aku tetap berdoa pada Tuhan
Mengemis di tiap adahan tanganku..
Memintamu...
Hai rasa,
Bisa tidak malam ini kau tidak sebirisik kopaja sembilan belas yang tiap sore aku naiki?
Hanya karena mengingatkanku pada yang teringat.
Aku ingin istirahat
Tempat tidur,
28 Januari 2015
Komentar
Posting Komentar